Selalu Ingin Berinteraksi dengan Followers di Medsos? Hati-Hati Oversharing!

25 Juli 2023 16:07 WIB

Narasi TV

Ilustrasi pengguna media sosial yang oversharing. Sumber: Freepik.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Oversharing adalah kondisi seseorang yang tidak bisa membatasi diri dalam berbagi informasi pribadi kepada publik. Informasi tersebut seperti pencapaian, kekayaan, kesedihan, dan aib. Oversharing juga bisa termasuk dalam kategori narsisme.

Terkadang pelaku oversharing tidak menyadari apa yang ia lakukan. Alih-alih memberi motivasi atau menunjukkan aktivitasnya, oversharing justru dapat memicu reaksi negatif dari audiens. Bahkan secara tidak sadar dirinya justru sedang membuka celah bagi orang yang ingin berbuat jahat kepadanya melalui media sosial.

Oversharing juga bisa menunjukkan sifat kecanduan seseorang terhadap media sosial. Pasalnya, mereka akan terus-terusan berbagi informasi tanpa menyaring mana yang termasuk informasi pribadi.

Penyebab oversharing

Berikut ini penyebab seseorang melakukan oversharing terutama di media sosial:

  • Kurang pengetahuan tentang media sosial

Pada dasarnya, tidak semua hal bisa dibagikan di media sosial. Pengguna media sosial seharusnya menghindari penyebaran data pribadi seperti identitas diri, NIK, NPWP, SIM, rekening bank, nomor kendaraan, data biometrik, dan lain sebagainya.

Jika seseorang memahami pengetahuan dasar tentang media sosial, maka tindakan oversharing dapat diantisipasi agar tidak berdampak negatif bagi dirinya.

  • Gangguan mental

Seseorang yang banyak menghabiskan waktu di media sosial bisa menjadi tanda-tanda mengalami gangguan mental. Salah satu pemicunya adalah kesepian yang dapat membuatnya cemas. Dengan begitu, ia ingin mendapat perhatian dari followers di media sosial dengan cara membagikan kisah pribadinya.

Ciri-ciri oversharing

Berikut ciri-ciri orang yang oversharing di media sosial:

  • Posting detail hubungan dengan orang lain.
  • Posting foto atau video yang seharusnya bersifat privasi.
  • Posting foto atau video memalukan diri sendiri atau orang lain.
  • Posting aktivitasmu selama beberapa kali dalam sehari
  • Menggunakan media sosial sebagai tempat melampiaskan emosi.
  • Selalu ingin mendapat simpati dari followers di media sosial.
  • Memberikan tag location ke setiap tempat yang sedang didatangi.
  • Likes, retweets, repost, comments, dan followers menjadi tolok ukur seberapa penting dirimu di media sosial.
  • Berbagi info dan foto anak terlalu banyak.
  • Merasa gelisah jika tidak mem-posting foto diri sendiri atau outfit of the day (OOTD) dalam sehari.

Cara menghindari oversharing

Oversharing sebenarnya dapat dihindari dan dikontrol. Berikut cara menghindari oversharing yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  • Berpikir sebelum bertindak sehingga kamu tidak salah mem-posting sesuatu yang pada akhirnya bisa berdampak negatif.
  • Pilih mana informasi yang perlu diketahui orang lain dan mana informasi yang sebaiknya disimpan sendiri.
  • Selektif dalam bermedia sosial.
  • Kontrol emosi sebelum mengunggah konten di media sosial.
  • Fokus mengembangkan diri dan membangun relasi di dunia nyata.
  • Perbanyak quality time dengan orang-orang tersayang.
  • Sesekali berinteraksi luring dengan orang lain.
  • Bijak dalam menggunakan media sosial.

Ingat, tidak semua hal bisa kamu bagikan di media sosial. Meskipun media tersebut adalah milikmu pribadi, namun kamu juga perlu memahami bahwa tidak semua followers-mu adalah temanmu. Ancaman di media sosial akan seseorang yang oversharing itu nyata adanya.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR