Pak Viktor Laiskodat, Menurut Riset Sekolah Lebih Pagi Bikin Siswa Gak Produktif dan Tidak Sehat

2 Mar 2023 00:03 WIB

thumbnail-article

Gubernur NTT Viktor Laiskodat/ Antara

Penulis: Rahma Arifa

Editor: Akbar Wijaya

Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat mewajibkan para siswa-siswi SMA dan SMK datang ke sekolah mulai pukul 05.00 WITA. Tanpa memberikan riset dan data Viktor berdalih hal ini untuk melatih etos kerja dan kedisiplinan para siswa.

Titah Laiskodat akhirnya dilaksanakan sejumlah SMA dan SMK antara lain:

  • SMA Negeri 1 Kupang.
  • SMA Negeri 2 Kupang.
  • SMA Negeri 3 Kupang.
  • SMA Negeri 5 Kupang.
  • SMA Negeri 6 Kupang.
  • SMK Negeri 1 Kupang.
  • SMK Negeri 2 Kupang.
  • SMK Negeri 3 Kupang.
  • SMK Negeri 4 Kupang.
  • SMK Negeri 5 Kupang.

Kendati menuai kritik Viktor teguh pada pendiriannya. Menurut dia anak harus dibiasakan tidur pukul 22.00 WITA dan bangun pagi pukul 04.00 WITA, bersiap-siap lalu berangkat dan tiba di sekolah pukul 05.00 WITA.

Artinya, menurut Viktor enam jam tidur sudah cukup untuk anak-anak SMA beristirahat.

Namun apakah argumen Viktor sejalan dengan riset?

Alih-alih memulai sekolah lebih pagi, sebuah organisasi dokter anak di Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics, merekomendasikan sekolah tingkat SMP dan SMA untuk setidaknya dimulai pukul 8:30 pagi atau bahkan lebih lambat. 

Hal ini berdasarkan riset pada remaja umur 13 sampai 18 tahun oleh The American Academy of Sleep Medicine.

Sekolah Terlalu Pagi Mengganggu Kualitas Remaja

Menurut studi yang dilakukan pada 2016 tersebut, sekolah yang terlalu pagi dapat mengganggu kualitas dan kebutuhan tidur bagi remaja.

Sebab secara biologis, remaja mengalami perubahan pola tubuh yang menyebabkan waktu tidur dan bangun lebih lambat. Hal ini termasuk dari siklus pubertas yang secara alami dialami setiap remaja.

Riset tersebut juga menyimpulkan remaja membutuhkan setidaknya 8 sampai 10 jam untuk tidur setiap harinya. Ini dinilai penting untuk mengurangi risiko obesitas, gejala depresi, serta risiko merokok dan menggunakan narkoba.

Kesimpulan ini juga senada dengan riset yang dikeluarkan oleh Paul Kelly, seorang ahli saraf di Sleep and Circadian Neuroscience Institute, University of Oxford pada 2014.

Dalam jurnalnya yang berjudul Synchronizing education to adolescent biology: ‘let teens sleep, start school later’, Paul Kelly menuliskan studi atas sistem jam internal tubuh yang disebut mengatur pola tidur dan aktivitas tubuh manusia, khususnya pada remaja.

Hasilnya, Paul menemukan dampak buruk bagi pola tidur remaja yang kerap terganggu oleh aktivitas yang dimulai terlalu pagi, termasuk bersekolah.

Berdasarkan temuan itu, Paul bahkan bergabung dalam sebuah organisasi yang bergerak untuk mempromosikan jam sekolah lebih siang bernama ‘Start School Later Inc’.

Menurut organisasi tersebut, memulai sekolah di siang hari merupakan kebijakan yang telah banyak dibuktikan oleh 12 organisasi kesehatan di Amerika Serikat, antara lain:

  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
  • American Psychological Association.
  • American Medical Association.
  • Society of Behavioural Medicine.

Masuk Sekolah Lebih Lambat Baik Bagi Produktivitas

Paul menyatakan remaja yang memiliki pola tidur dan bangun lebih lambat dibandingkan kelompok lain di masyarakat. Pola biologis ini dinilai penting dalam mempengaruhi level produktifitas dan juga aktivitas tubuh remaja di siang hari.

Paul meyakini adanya gangguan atau pengurangan waktu pada pola biologis tersebut akan berdampak pada kehidupan seorang remaja bahkan di masa yang akan datang.

Ia mengatakan gagalnya memberikan ruang dan waktu yang cukup untuk tidur ke para remaja dalam 30 tahun terakhir telah berimbas dalam peningkatan gangguan mental dan juga penurunan performa mereka.

“Realitanya, remaja kehilangan dua sampai tiga jam tidur di hari sebelum mereka masuk sekolah karena jam masuk yang terlalu awal” ujar Paul.

Kualitas Tidur Pengaruhi Mood dan Mental

Paul menyimpulkan bahwa menunda waktu masuk sekolah untuk remaja sama dengan menyelamatkan ratusan juta uang yang kerap dibayarkan untuk menangani penyakit, ganguan mental, dan juga resiko performa rendah di masa depan.

Dengan ini, Paul menegaskan pentingnya mendapatkan tidur cukup. Sebab menurutya, kualitas dan waktu tidur memiliki dampak yang begitu besar pada kualitas hidup seseorang. Salah satunya pada mood dan kesehatan mental.

“Jika tidur kita terganggu atau terlalu singkat, ini berdapak pada seluruh sitem saraf besar di tubuh kita” kata Paul dalam video penjelasan dilansir Start School Later Inc (16/05/20216).

Mengganggu Irama Sirkadian yang Berisiko Bagi Tubuh

Tak hanya gangguan mental, kekurangan tidur secara langsung menggangu ‘irama sirkadian’ tubuh. Circadian pattern merupakan jam internal tubuh manusia yang berpengaruh langsung kepada proses-proses dan fungsi tubuh.

Pola atau ritme tersebut berpusat pada otak dan dipengaruhi oleh isyarat dan kondisi eksternal seperti cahaya dan suara.

Dengan ini, bangun terlalu awal dinilai dapat menggangu irama sirkadian remaja yang secara umum memiliki waktu tidur lebih larut. Sehingga, hal ini dapat meningkatkan risiko kesehatan lebih tinggi pada usia-usia produktif remaja.

“Seperti makhluk mamalia lainnya sistem tubuh manusia terdengar kompleks. Tetapi sebenarnya sangat tergantung kepada cahaya matahari natural. Sehingga remaja memang tidak akan bisa mengubah waktunya tidur dan bangunnya dan kalaupun itu dilakukan hanya akan merusak irama sirkadian tubuhnya,” jelas Paul.

“Masyarakat kita telah salah menilai waktu para remaja. Jika kita merubahnya, mereka akan memberi manfaat bagi ekonomi negara” tutup Paul.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER