18 September 2023 17:09 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Partai Demokrat resmi mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Hal ini disampaikan secara langsung oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pada Minggu (17/9/2023).
“Partai Demokrat menyatakan dukungannya secara resmi kepada Prabowo Subianto sebagai capres (calon presiden) di Pilpres 2024,” ujar Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi, dilansir dari Antara.
Waketum dan Ketum PAN Zulkifli Hasan bersama jajaran petinggi partai dalam Koalisi Indonesia Maju tersebut turut hadir dalam pertemuan di Hambalang. Di sana, mereka mendengarkan kabar baik yang disampaikan oleh SBY kepada Prabowo.
SBY menyampaikan bahwa Partai Demokrat merasa nyaman seperti di rumah sendiri dalam Koalisi Indonesia Maju. Hal tersebut karena adanya kesamaan cita-cita dan chemistry. SBY juga memuji Prabowo sebagai pejuang yang tak pernah lelah mengabdikan diri untuk bangsa dan negara.
Bergabungnya Partai Demokrat ke dalam Koalisi Indonesia Maju menambah deretan partai yang mendukung Prabowo Subianto. Kini, Prabowo didukung oleh empat partai yaitu Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Gelora, dan PBB.
Dukungan dari empat partai parlemen dan dua partai non parlemen tersebut melampaui ambang batas pencalonan bacapres-cawapres (presidential threshold) sebesar 20%. Dengan demikian, Prabowo Subianto memiliki kekuatan sebesar 45,42%.
Titip agenda perubahan
Selain menyatakan dukungan, Ketua Umum Partai Demokrat AHY menitipkan agenda perubahan dan perbaikan kepada bacapres Prabowo Subianto. Agenda ini bukan berarti mengganti atau menghapus seluruh program yang sudah berjalan.
“Yang sudah baik dilanjutkan, yang belum baik diperbaiki,”ujar AHY dalam pertemuan dengan Prabowo.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut bahwa deklarasi dukungan secara resmi akan diumumkan oleh AHY segera. Rencananya deklarasi ini akan disampaikan di hadapan ribuan kader saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat Sabtu mendatang.
Komunikasi buntu dengan PDIP
Menurut pengamat politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam, Partai Demokrat memilih Prabowo lantaran buntunya komunikasi dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
“Demokrat tampak kerepotan mengakses komunikasi langsung dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang menjadi veto player sekaligus penentu arah gerbong koalisi Ganjar,”ujar Umam pada Senin (18/9/2023), dilansir dari Kompas.com.
Ada beberapa alasan mengapa Demokrat memilih Prabowo daripada Ganjar Pranowo. Pertama, pemilih loyal Demokrat mayoritas mendukung Prabowo usai memutuskan hengkang dari koalisi Anies Baswedan.
Kedua, Demokrat selalu menempatkan diri pada posisi tengah-moderat, sesuai posisi kubu Prabowo. Mengingat bahwa PDIP menempatkan sebagai kiri-progresif, sedangkan Anies merepresentasikan kekuatan politik Islam.
“Karena itu, wajar jika Demokrat merasa tidak ada hambatan serius secara ideologis,”pungkas Umam.
Selain itu, hubungan petinggi Demokrat dan PDIP juga diisukan tidak baik-baik saja sejak lama. Maka, tak heran jika Demokrat lebih memilih berkoalisi dengan Prabowo dibanding Ganjar Pranowo.
KOMENTAR
Latest Comment