Sebagai bagian dari rangkaian acara perayaan Harlah 1 Abad, Nahdlatul Ulama (NU) meluncurkan sebuah program yang berjudul “NU Tech”.
NU Tech merupakan bentuk sinergi bersama dalam perayaan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) untuk mendorong terwujudnya masyarakat digital dan peningkatan teknologi inovasi bangsa.
NU Tech merupakan salah satu upaya dari Badan Inovasi PBNU mengawali proses transformasi digital NU di abad ke-20 dengan melibatkan lebih dari 1 juta warga NU se-Indonesia.
Dalam rangka menciptakan digital literacy di kalangan santri dan masyarakat pada umumnya, NU Tech memberikan kesempatan bagi para pemilik ide bisnis berupa exposure terhadap dunia startup dan digital guna terciptanya kesempatan kolaboratif bagi NU, BUMN dan sektor private di bidang inovasi digital.
Setelah kemarin sudah terlaksana rangkaian NU Tech, dimulai dengan Press Conference sebagai penanda dibukanya program NU Tech, dilanjutkan dengan Registrasi & Pre-Event Filtering peserta pencarian digital talent yang memiliki bekal dan ketertarikan di dunia teknologi.
Hari ini adalah “The Day NU Tech” yang merupakan puncak acara dari rangkaian NU Tech. Selain peserta mengikuti seminar mereka juga akan mengikuti rangkaian acara pada hari ini yaitu Digilearn by Narasi Academy, Capture The Flag Competition, Innovation Pitching Competition, Prototype Showcase, Digilearn Scholarship Submission for 1000 Users dan yang terakhir akan ada hiburan oleh stand up comedian Dany SUCI 7.
“Saya mendukung penuh anak-anak muda generasi milenial dan gen-z serta masyarakat Indonesia pada umumnya untuk terus mendalami kecanggihan teknologi dan digitalisasi yang banyak sekali mengandung potensi perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya,” ucap Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara.
Di kesempatan yang sama, Ketua Panitia Pelaksana Harlah 1 Abad NU, Yenny Wahid mengatakan, “Kita punya harapan besar bagi adik-adik yang ada di sini, yang akan meneruskan perjuangan para Kiyai dan Bu Nyai NU tapi dengan cara yang berbeda, syiar melalui teknologi. Kalau suatu hari nanti ada yang bershalawat di bulan, maka itu adalah NU”.
Cita-cita realistis ini disambut riuh tepuk tangan dan optimisme para Nahdliyin dan Nahdliyah yang hadir.
Turut hadir pada seminar dengan tema Technology Disruption: Risks and Opportunities, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.
Ia berpendapat, “Cara terbaik untuk memvaksinasi diri di era disrupsi teknologi yang luar biasa saat ini adalah menjadi pembelajar sepanjang hayat dan memiliki critical thinking, kemampuan untuk berpikir kritis dan problem solving."
Sementara Gita Wirjawan, yang belakangan aktif berdiskusi secara digital melalui kanal End Game miliknya, mengatakan, “Saat ini kita masih lebih banyak menjadi pengguna teknologi, tapi bukan berarti kita tidak bisa beranjak ke sektor-sektor lain yang belum terjamah.”
Innovation Pitching Competition menjadi wadah bagi talenta digital yang memiliki aspirasi untuk menjadi innovator dan menyampaikan ide inovasinya untuk membawa perubahan dan dampak positif bagi sekitar.
Ada 130 ide inovasi yang telah dikurasi menjadi 10 ide inovasi terbaik dari berbagai sektor. Setelah melewati penjurian yang cukup ketat, 3 ide dinyatakan menjadi pemenang.
Sementara dalam Capture The Flag Competition, 10 tim menjadi finalis antara lain Boys Who Cry, Sadgemath, Happy Three Friends, Mager, Se-Alakadarnya, UMR, Aspirants Unite, Manual Tapir, Hantu Siber, dan sib3r j4wa.
Dengan diadakannya serangkaian acara pada NU Tech 2022, selain untuk merayakan harlah 1 abad dari Nahdlatul Ulama (NU), NU Tech 2022 juga diharapkan dapat menghasilkan tenaga-tenaga kreatif yang siap bersaing di era digital ini untuk memajukan berbagai aspek seperti perekonomian, sosial, dan budaya yang bisa memberikan inovasi baru untuk Indonesia.