Pengendara Fortuner yang Seruduk Brio Minta Maaf, Apa Kaitan Antara Harga Mobil dengan Arogansi?

14 Feb 2023 15:02 WIB

thumbnail-article

Tangkapan layar seorang oknum menyerang mobil kuning diduga menggunakan senjata api dan samurai di Senopati, Jakarta, Minggu (12/2). ANTARA/HO-Warga

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Giorgio Ramadhan (24 tahun), sopir mobil Toyota Fortuner yang menyeruduk dan merusak mobil Honda Brio hanya bisa menyesali perbuatannya.

Ketidakmampuannya mengontrol emosi saat berkendara di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Ahad (12/2/2023) dini hari berujung proses hukum.

Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan Giorgio sebagai tersangka. Ia dijerat dua pasal berlapis.

  • Pasal 406 KUHP tentang pidana perusakan terhadap barang milik orang lain.
  • Pasal 335 ayat 1 KUHP tentang perbuatan ancaman dengan kekerasan.

"Saya minta maaf kepada masyarakat Indonesia yang syok akibat video saya yang viral tiada niat untuk melakukannya saya hanya terpancing emosi," kata Giorgio di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (14/2/2023).

Bukan Kasus Pertama

Kasus semacam ini bukan pertama kali terjadi. Pada Mei 2022, pengemudi mobil Mitsubishi Pajero kedapatan memukul pengemudi Toyota Yaris di Gerbang Tol Tomang, Jakarta Barat. Pelaku marah karena laju mobilnya dihalangi mobil korban saat hendak menerobos antrean masuk tol.

Ada pula aksi pemukulan yang dilakukan pengemudi mobil Pajero kepada sopir truk kontainer di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara (27/8/2021). Pelaku juga sempat menodongkan pistol kepada korban.

Lalu pada April 2021, ada pengemudi Fortuner yang acungkan airsoft gun di kawasan Duren Sawit karena marah ditegur melanggar lalu lintas.

Kasus Giorgio dan kasus lainnya itu bikin netizen mengaitkan antara mobil sport bongsor alias SUV (Sport Utility Vehicles)  dengan arogansi di jalan. Apa iya?

Begini Kata Riset

Studi yang dilakukan Universitas Nevada, Las Vegas, mendapati pemilik mobil mahal memang cenderung merasa lebih unggul dari pengguna jalan lain.

Mereka bahkan disebut kurang berempati ke pejalan kaki karena merasa mobil mereka lebih berharga ketimbang penyeberang.

Sementara itu, survei terhadap 1.892 pengemudi yang dilakukan Universitas Helsinki, menunjukkan pemilik mobil mahal cenderung memiliki karakter tidak menyenangkan.

“Pria egois yang argumentatif, keras kepala, tidak menyenangkan, dan tidak berempati lebih cenderung memiliki mobil berstatus tinggi seperti Audi, BMW, atau Mercedes,” kata Jan-Erik Lönnqvist, peneliti dari Universitas Helsinki dalam rilis persnya.

Tak cuma arogan dengan pengendara atau pengguna jalan lain, pengemudi mobil mahal dan mewah juga cenderung sering melanggar peraturan lalu lintas dan mengemudi dengan sembrono.

Tergantung Kondisi Psikis Pengendara

Psikolog Larasati Ayu Pidari menilai arogan atau tidaknya pengendara tidak dipengaruhi oleh jenis kendaraan melainkan kesiapan psikis.

“Kalau menurut saya, yang menentukan malah kondisi psikologis dan kesiapan masing-masing orang sebagai pengemudi. Sejauh mana kita memang siap mematuhi aturan, berbagi dengan pengguna jalan lainnya. Mungkin ada banyak kejadian serupa, tetapi tidak semua orang merespons dengan marah-marah dan merusak kendaraan orang lain,” tutur Larasati Ayu saat dihubungi Narasi (13/2/2023).

Ayu menambahkan, kondisi psikologis ini bisa dipengaruhi oleh situasi jalanan yang dilalui pengemudi.

“Karena di setiap kota-kota ada karakteristik jalannya juga, ya. Kalau kota yang cenderung sepi mungkin tingkat clash atau konfliknya jadi lebih rendah. Ini, kan, kejadiannya di Senopati, di Jakarta, yang mungkin macet, mungkin capek. Jadi ada banyak faktor yang memengaruhi,” pungkas Ayu.

Duduk Perkara

Video mobil Toyota Fortuner menyeruduk Honda Brio kuning yang dilanjutkan dengan aksi perusakan Giorgio viral di media sosial.

Pemilik mobil Brio Ari Widianto melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Selatan.

"Tadi pagi sekitar pukul 02.00 mobil saya dirusak oleh pengemudi Fortuner. Awal mula mobil tersebut melawan arah di depan Office 8. Diberi dim (lampu jauh) tapi tidak mau minggir. Akhirnya mau minggir setelah mengeluarkan kata-kata kasar. Mobil tersebut lalu mengejar saya & merusak di depan Apotek Potenza," tulis Ari di akun Twitter @ari295. 

Usai laporan itu Giorgio kemudian menjalni pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan pada hari yang sama dan sempat dipertemukan dengan korban. Namun, ia tak ditahan dengan alasan ancaman hukumannya di bawah lima tahun.

Giorgio baru ditahan dan ditetapkan menjadi tersangka usai netizen mengkritik habis-habisan sikap pihak kepolisian.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER