Pengertian Inflasi, Penyebab, Dampak, dan Jenis-Jenisnya

2 Jan 2023 20:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi pengamatan naik turun harga barang. Sumber: Freepik.

Penulis: Elok Nuri

Editor: Margareth Ratih. F

Sebagian dari kita tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah inflasi, terutama dengan pemberitaan ekonomi di media massa. Pengertian inflasi secara umum bisa dikatakan sebagai kenaikan harga-harga barang dan jasa.

Untuk mengenal lebih jauh apa itu inflasi dan beragam jenisnya serta dampak inflasi, simak dan baca terus artikel berikut

Pengertian Inflasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga-harga barang. Sementara itu dilansir dari laman Bank Indonesia (BI), Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu.

Penjelasan lainnya dilansir dari laman Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Sementara kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.

Penyebab inflasi

Inflasi permintaan

Inflasi disebabkan oleh permintaan publik yang kuat akan suatu barang, atau keinginan yang berlebihan dari suatu kelompok untuk menggunakan lebih banyak barang dan jasa di pasar, dan peningkatan jumlah uang beredar bertambah dalam jangka pendek. Kenaikan jumlah uang beredar ini kemudian menyebabkan tingkat bunga turun, sehingga jumlah total konsumsi dan investasi meningkat dan harga keseluruhan naik.

Inflasi penawaran

Inflasi ini disebabkan oleh faktor penawaran yang meningkatnya harga beli barang, baik barang yang diimpor maupun barang yang dikuasai pemerintah seperti BBM. Kenaikan harga minyak dunia, kenaikan harga BBM dan kenaikan harga. Faktor lainnya yang menyebabkan inflasi penawaran adalah kondisi cuaca yang tidak menentu menyebabkan gagal panen. Selain itu ada faktor sosial ekonomi seperti hambatan distribusi barang, dan faktor pemerintah seperti kebijakan bea cukai, pajak, dan pembatasan impor.

Inflasi campuran

Inflasi campuran disebabkan oleh ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan, serta peningkatan permintaan barang dan jasa. Akibatnya faktor produksi dan persediaan barang berkurang sedangkan barang substitusinya terbatas atau tidak ada, sehingga menyebabkan kenaikan harga bahan baku. 

Inflasi ekspektasi

Inflasi ekspektasi terjadi karena perilaku masyarakat secara umum adaptif yang artinya masyarakat memiliki penilaian yang lebih baik terhadap kondisi perekonomian ke depan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Ekspektasi ini kemudian dapat menyebabkan inflasi permintaan dan penawaran sekarang dan di masa depan, tergantung pada ekspektasi masyarakat dan keadaan penawaran barang dan faktor produksi. 

Dampak inflasi

Inflasi memiliki beberapa dampak salah satunya adalah pendapatan yang tidak seimbang, namun untuk  lebih lengkapnya berikut ada sederet dampak yang timbul karena inflasi:

  • Menurunnya minat menabung pada masyarakat karena pendapatan bunga tabungan berkurang dan jauh lebih kecil dari biaya pengelolaan tabungan yang harus dibayar nasabah.
  • Kapasitas ekspor negara melemah karena biaya ekspor semakin mahal. Sementara daya saing barang ekspor juga melemah sehingga menyebabkan anjloknya nilai tukar devisa negara.
  • Inflasi mempersulit penghitungan harga pokok, karena harga bisa jadi terlalu rendah atau terlalu tinggi, sehingga penentuan harga pokok dan harga jual barang menjadi tidak akurat.
  • Pembelian barang yang berlebihan, masyarakat secara sadar membeli lebih banyak barang atau jasa, dengan asumsi bahwa harga barang atau jasa tersebut akan meningkat.
  • Ketidakstabilan yang disebabkan oleh inflasi membuat masyarakat sulit mengambil keputusan pembelian/konsumsi, berinvestasi dan juga berproduksi sehingga menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Jenis-jenis inflasi

Merujuk buku Kebanksentralan seri Inflasi karya Suseno dan Siti Astiyah berikut adalah jenis-jenis inflasi:

Inflasi berdasarkan tingkatan

  • Inflasi ringan: laju inflasi rendah di bawah 10% per tahun yang biasanya ditandai dengan kenaikan harga yang relatif lambat.
  • Inflasi sedang (galloping inflation): laju inflasi ringan antara 10%-30% per tahun yang, biasanya ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dalam waktu singkat.
  • Inflasi berat (high inflation) yaitu laju inflasi berat antara 30%-100% per tahun, dampaknya kan.
  • Inflasi sangat berat (hyperinflation) yaitu keadaan inflasi tidak terkendali secara yang mencapai lebih dari 100% per tahun 

Inflasi berdasarkan tempat asalnya

  • Domestic inflation atau inflasi dalam negeri terjadi karena defisit anggaran yang dibiayai dengan mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang menyebabkan tingginya harga pangan serta defisit APBN dibiayai oleh pencetakan uang baru dan peningkatan jumlah uang beredar serta gagalnya pasar yang menyebabkan tingginya harga barang-barang kebutuhan pokok.
  • Imported inflation atau inflasi luar negeri biasanya disebabkan karena kenaikan harga barang impor dari negara asal sehingga mitra dagang yang menjual ke Indonesia mematok harga yang tinggi pula. 

Inflasi berdasarkan sebabnya

  • Demand pull inflation yaitu inflasi yang terjadi karena tingginya permintaan masyarakat terhadap barang ataupun jasa sehingga harga kebutuhan akan terus naik.
  • Cost push inflation adalah inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksi yang lebih mahal.

Inflasi berdasarkan sifat

  • Creeping inflation disebabkan terjadi karena tingkat inflasi yang rendah, kenaikan harga terjadi secara bertahap dengan persentase yang relatif rendah dalam jangka waktu yang lama.
  • Galloping inflation terjadi karena adanya kenaikan harga yang cukup tinggi dalam jangka pendek (minggu/bulan) dan tumbuh secara cepat.
  • Hyperinflation adalah keadaan inflasi paling buruk yang bisa membuat orang enggan menabung karena uang bergerak sangat cepat dan kenaikan harga semakin cepat. Kondisi ini disebabkan pemerintah menjalankan defisit anggaran yang ditutupi dengan pencetakan uang.

 

Demikian penjelasan soal inflasi. Semoga bermanfaat buatmu yang membutuhkannya ya. 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER