Dalam kehidupan modern dan serba digital, e-money dan e-wallet menjadi dua alat transaksi yang kerap digunakan.
E-money atau e-wallet biasanya digunakan untuk membayar moda transportasi, ojek online, tol sampai membeli barang dan juga makanan, baik secara offline maupun online.
Kendati keduanya sama-sama instrumen dalam transaksi digital, keduanya memiliki perbedaan mendasar.
Baca Juga:Penyebab Kartu e-Money dan Flazz Terblokir ketika Bayar TransJakarta dan Cara Mengatasinya
Lantas apa saja perbedaan antara e-money dan e-wallet? Berikut penjelasannya.
Pengertian e-money dan e-wallet
Melansir laman Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bandung, e-money adalah uang yang tersimpan dalam sistem perbankan dan dapat digunakan untuk melakukan transaksi tanpa melibatkan rekening bank.
Sebagai ganti uang yang tersimpan dalam sistem, umumnya pemilik e-money akan diberikan suatu medium fisik seperti kartu dengan chip yang tertanam di dalamnya. Kartu tersebut nantinya akan memiliki nilai yang setara dengan jumlah uang yang tersimpan dalam sistem.
E-money pertama kali diedarkan di Indonesia pada 2009 dan diterbitkan oleh lembaga perbankan.
Uang digital satu ini biasanya digunakan untuk pembayaran jalan tol, KRL Commuter Line, bus TransJakarta dan pembelian tiket di tempat hiburan.
Contoh e-money yang beredar di Indonesia antara lain Mandiri E-Money, BCA Flazz, BNI TapCash, dan Brizzi.
Sementara e-wallet adalah layanan berbasis aplikasi yang memudahkan penggunanya menyimpan uang untuk mode pembayaran, e-wallet disebut juga dengan dompet digital.
E-wallet ini dikeluarkan oleh banyak perusahaan startup, dalam sistem transaksi harus selalu terkoneksi dengan internet. Beberapa e-wallet yang hadir di Indonesia ada Go-Pay, OVO, Dana, dan Linkaja.
Perbedaan e-money dan e-wallet
Tidak hanya definisi, e-money dan e-wallet juga memiliki sejumlah perbedaan lain, seperti sistematika fungsi, bentuk, siapa yang menerbitkan, dan lainnya. Berikut beberapa perbedaan antara e-money dan e-wallet tersebut.
1. Bentuk
Perbedaan yang paling mendasar adalah bentuk yang digunakan. Jika e-money menggunakan teknologi berbasis chip (seperti kartu), e-wallet menggunakan aplikasi berbasis server internet.
2. Penerbit
E-money dibuat oleh pihak bank dan teknologi finansial atau fintech. Sedangkan e-wallet dibuat oleh fintech saja.
3. Pengisian saldo
Perbedaan juga terdapat pada segi pengisian saldo atau top-up. Untuk top-up saldo e-money, penggunanya diharuskan mengisi melalui ATM bank sebagai penerbitnya.
Sedangkan pengisian saldo e-wallet dilakukan melalui transaksi perbankan seperti m-banking.
4. Kegunaan
Perbedaan lainnya antara e-money dan e-wallet adalah dari segi penggunaan. E-money dapat digunakan secara offline dan hanya bisa digunakan pada merchant yang telah menyediakan transaksi e-money lembaga perbankan yang dimiliki.
Umumnya, e-money dapat digunakan untuk beberapa transaksi seperti pembayaran jasa transportasi, tarif tol, tempat hiburan, dan belanja di sejumlah toko tertentu.
Sementara itu, e-wallet memerlukan koneksi internet untuk digunakan sebagai alat transaksi. Umumnya transaksi melalui e-wallet ini dilakukan dengan memindai kode batang QRIS atau melalui layanan transaksi yang ada dalam aplikasi.
KOMENTAR
Latest Comment