Perbedaan Sampah Organik dan Anorganik yang Jarang Orang Ketahui

26 Februari 2024 21:02 WIB

Narasi TV

Ilustrasi tempat sampah organik dan anorganik. (Sumber: Freepik/rorozoa)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian serius di seluruh dunia. Namun, tidak semua sampah sama. Ada dua jenis utama sampah yang perlu dipahami yakni sampah organik dan anorganik.

Memahami perbedaan antara sampah organik dan anorganik penting untuk mengembangkan kebiasaan yang ramah lingkungan dan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak lingkungan dari sampah yang dihasilkan.

Dengan memilih untuk mendaur ulang, mengompos, atau mengurangi penggunaan bahan-bahan anorganik, nantinya dapat membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

Dalam artikel ini, akan menjelaskan perbedaan antara sampah organik dan anorganik, serta dampak lingkungan dan cara pengelolaannya.

Apa itu sampah organik?

Sampah organik adalah jenis sampah yang berasal dari sisa-sisa alami tanaman atau hewan. 

Sampah organik meliputi limbah dapur seperti sisa makanan, sisa sayuran, buah-buahan, daun kering, dan lain-lain. 

Sampah organik memiliki sifat yang mudah terurai oleh mikroorganisme dan dapat membusuk.

Apa itu sampah anorganik?

Sampah anorganik, di sisi lain, adalah jenis sampah yang tidak berasal dari bahan-bahan organik. 

Sampah anorganik terdiri dari bahan-bahan seperti plastik, kaca, logam, karet, dan bahan kimia sintetis lainnya.

Sampah ini tidak mudah terurai oleh mikroorganisme dan dapat bertahan dalam lingkungan untuk waktu yang sangat lama.

Perbedaan sampah organik dan anorganik

Terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara sampah organik dan anorganik, berikut penjelasannya:

1. Sumber asal:

  • Sampah organik berasal dari sisa-sisa alami tanaman atau hewan.
  • Sampah anorganik berasal dari material buatan manusia yang tidak berasal dari organisme hidup.

2. Sifat:

  • Sampah organik mudah terurai oleh mikroorganisme dan dapat membusuk.
  • Sampah anorganik tidak mudah terurai dan cenderung bertahan dalam lingkungan untuk jangka waktu yang sangat lama.

3. Komposisi kimia:

  • Sampah organik terutama terdiri dari senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat, protein, dan lemak.
  • Sampah anorganik terdiri dari bahan-bahan non-organik seperti plastik, kaca, logam, dan bahan kimia sintetis.

4. Dampak lingkungan:

  • Sampah organik, ketika membusuk, menghasilkan gas metana yang merupakan gas rumah kaca. Namun, ketika diolah secara benar, sampah organik dapat diubah menjadi kompos yang berguna untuk tanaman.
  • Sampah anorganik, terutama plastik, dapat mencemari tanah dan air, meracuni makhluk hidup, dan mengganggu ekosistem.

Pengelolaan sampah organik dan anorganik

Selain memiliki perbedaan pada zat pembentuk sampahnya, sampah organik dan anorganik juga memiliki perbedaan pengelolaan agar tidak berdampak buruk pada lingkungan.

Berikut perbedaan pengelolaan sampah berdasarkan jenisnya, yakni organik dan anorganik.

1. Pengelolaan sampah organik:

  • Daur ulang: Sampah organik dapat diolah menjadi kompos melalui proses daur ulang.
  • Pembuangan terkendali: Sampah organik dapat dibuang dalam tempat pembuangan sampah yang terkendali untuk mengurangi emisi gas metana.

Baca Selengkapnya

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR