22 Januari 2024 18:01 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Istilah platonic relationship tengah ramai dibahas di media sosial. Meski terdengar asing, nyatanya hubungan ini tanpa disadari sering terjadi di sekitar kita. Lantas, apa itu platonic relationship?
Platonic relationship adalah hubungan dekat antara individu tanpa melibatkan nafsu dan syarat alias murni. Hubungan ini tidak terbatas pada dua orang saja. Jangkauan platonic relationship bisa lebih luas dan melibatkan banyak orang.
Istilah ini pertama kali muncul dari filsuf kuno bernama Plato. Ia percaya bahwa cinta platonis bisa mendekatkan manusia pada cita-cita ketuhanan. Mereka bisa merasakan cinta satu sama lain tanpa hasrat seksual.
Platonic relationship bisa terjadi antara laki-laki dan perempuan. Keduanya tidak memiliki dorongan atau gairah seksual dalam hubungan. Mereka juga tidak melibatkan tendensi romantis. Jadi, platonic relationship tidak sama dengan hubungan tanpa status (HTS) atau friends with benefit (FWB).
Jenis platonic relationship
Menurut VeryWellMind, ada tiga jenis platonic relationship yang di sekitar kita. Berikut jenis platonic relationship:
Bromance adalah hubungan antara dua laki-laki yang dekat dan penuh kasih sayang. Bromance tidak memiliki konteks romantis. Kedekatan yang dimaksud adalah persahabatan hingga dianggap seperti saudara sendiri.
Womance adalah hubungan dekat antara dua perempuan yang penuh kasih sayang. Sama seperti bromance, hubungan ini tidak memiliki konteks romantis. Persahabatan mereka bisa sampai dianggap seperti saudara sendiri.
Work spouse adalah hubungan dekat antara rekan kerja. Meski awalnya hanya sebatas teman kerja, tidak menutup kemungkinan bahwa platonic relationship ini bisa berakhir menjadi romantic relationship.
Ciri-ciri platonic relationship
Berikut ciri-ciri platonic relationship:
Kedekatan ini bisa dilihat ketika seseorang merasa memiliki kesamaan dengan teman terdekatnya. Bahkan seringkali kesamaan ini tidak hanya pada satu dua hal saja.
Hubungan persahabatan ini bisa saling terbuka dan berbagi isi pikiran dan perasaannya. Mereka bisa percaya satu sama lain.
Platonic relationship memungkinkan seseorang untuk merasa nyaman, aman, dan bebas menjadi diri sendiri ketika sedang bersama temannya.
Meski memiliki kedekatan, mereka juga menghormati ruang pribadi satu sama lain. Oleh karena itu, saling memahami adalah kunci dari platonic relationship.
Tips platonic relationship
Platonic relationship seolah mendobrak pemahaman bahwa selalu ada cinta dan keinginan memiliki dalam persahabatan lawan jenis. Tak heran jika platonic relationship yang murni terlihat sulit ditemukan.
Namun, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga platonic relationship. Berikut tipsnya:
Kamu tidak perlu topeng agar platonic relationship tampak sempurna. Bersikaplah apa adanya, pahami kelebihan dan kekuranganmu, serta menerima masa-masa sulit dalam hidupmu. Tak apa jika temanmu mengetahui itu. Justru platonic relationship akan diuji setelah saling terbuka satu sama lain.
Jalin komunikasi seperti biasa sejauh itu nyaman bagimu. Terkadang ada yang merasa tak perlu sering-sering berkomunikasi, tapi ada juga yang merasa butuh komunikasi setiap hari. Yang terpenting kamu dan dia saling tahu kabar masing-masing.
Jangan ragu untuk memberikan dukungan emosional kepada temanmu. Kamu juga bisa menjadi pendengar yang baik ketika dia sedang ada masalah.
Terakhir yaitu kenali batasan satu sama lain. Pada dasarnya, platonic relationship tidak melibatkan kontak fisik yang mengarah pada seksual. Kamu juga berhak menetapkan batasan-batasan lain sesuai kenyamanan. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apakah platonic relationship ini beracun atau tidak bagi hidupmu.
KOMENTAR
Latest Comment