Polisi Ungkap Penyebab Kematian Anak Perwira TNI yang Ditemukan Terbakar di Halim

3 Oktober 2023 21:10 WIB

Narasi TV

Ilustrasi tempat kejadian perkara (TKP). (Sumber: cottonbro studio)

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Polisi jelaskan hasil autopsi mayat yang ditemukan dalam keadaan terbakar di Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Mayat tersebut diketahui merupakan CHR (16) yang merupakan anak seorang perwira menengah TNI.

Berdasarkan proses autopsi, ditemukan ada enam luka tusuk di tubuh anak perwira menengah TNI AU tersebut. Enam tusukan tersebut disebut menjadi sebab kematian CHR.

"Hasil visum et repertum atau VER dan autopsi ditemukan sebab kematian sebagai berikut, terdapat enam luka tusukan," ujar Kapolres Metro Jaktim Kombes Leonardus Simarmata pada Selasa (3/10/2023), dilansir dari detiknews.

Menurut Kombes Leonardus Simarmata, terdapat tiga tusukan berakibat fatal dalam tubuh CHR.

"Tiga tusukan ini di lokasi berada di hati dan berakibat fatal," kata Leonardus.

Selain enam tusukan yang ditemukan pada mayat CHR, autopsi juga menemukan bahwa mayat tersebut mengalami luka bakar hingga 91 persen.

Berdasarkan autopsi tersebut, CHR diduga masih hidup ketika terbakar karena ada jelaga di tenggorokannya.

Sebelumnya, pada Minggu (24/9) lalu, ditemukan mayat remaja berusia 16 tahun di Pos Spion Landasan 24 Lanud Halim Perdanakusuma.

Mayat yang ditemukan dalam keadaan terbakar tersebut diketahui merupakan remaja berinisial CHR dan merupakan anak seorang perwira TNI.

Berdasarkan empat kamera CCTV yang sempat merekam CHR, korban terlihat tengah bersepeda sendirian di kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.

Hasil autopsi yang diumumkan hari ini juga menyatakan tidak menemukan jejak orang lain dalam mayat CHR.

"Hasil dari pemeriksaan kimia biologi forensik Puslabfor Bareskrim Polri, pertama, tidak ada bercak darah lain di TKP selain bercak darah korban," kata Kombes Leonardus.

Kombes Leonardus juga menyatakan bahwa hasil autopsi juga tidak menunjukkan adanya DNA selain milik korban pada mayat yang ditemukan.

Polisi juga menyatakan telah memeriksa 10 saksi sejauh ini, termasuk kedua orang tua CHR.

"Yang telah kita lakukan hingga saat ini melakukan interogasi dan klarifikasi, terhadap 10 orang saksi. Semula kami sampaikan 8, kini ada tambahan 2 orang lagi, masing-masing adalah ibu korban, lalu bapak korban," ujar Leonardus.

Selain orang tua korban, saksi yang telah diperiksa adalah guru BK, wali kelas, penjaga pos Pom AU yang tengah berjaga saat peristiwa terjadi, dan 4 teman sekelas korban.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR