Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian dipastikan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pekan lalu. Menyusul musibah ini, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan masa berkabung selama lima hari.
“Saya mengumumkan lima hari masa berkabung dan menyatakan belasungkawa kepada seluruh rakyat Iran,” ungkap Khamenei dalam pernyataannya sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, Senin (20/5/2024).
Sebagai bentuk penghormatan dan masa berkabung, kantor pemerintahan dan bisnis privat di seluruh Iran tidak akan beroperasi pada hari Rabu besok.
Untuk menggantikan posisi Raisi, Khamenei telah menunjuk Wakil Presiden Mohammad Mokhber sebagai presiden sementara yang bertanggung jawab atas urusan-urusan eksekutif.
Mokhber akan menjabat sebagai presiden sampai pelaksanaan pemilu yang akan diadakan dalam waktu 50 hari.
Pemilu untuk memilih presiden baru dijadwalkan berlangsung pada 28 Juni, dengan jadwal pendaftaran kandidat mulai tanggal 30 Mei sampai 3 Juni.
Kecelakaan yang menewaskan Presiden Raisi terjadi di Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu (19/5/2024) waktu setempat.
Helikopter yang terjatuh itu mengangkut Presiden Raisi, Menteri Amir-Abdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati, Imam Salat Jumat Tabriz Mohammad Ali Al-e Hashem, seorang pilot, kopilot, kepala keamanan dan pengawal.
Pencarian helikopter sempat terhenti akibat cuaca buruk di wilayah tersebut. Setelah cuaca kembali kondusif, pencarian dilanjutkan dan puing-puing helikopter akhirnya ditemukan keesokan harinya.
Melansir BBC, Kepala Palang Merah Iran Pirhossein Kolivand menyebut “tidak ada tanda kehidupan” yang dijumpainya di lokasi kecelakaan helikopter yang berada di ketinggian 2.200 mdpl.
Kematian Raisi kemudian diumumkan kepada publik pada hari Senin, bersamaan dengan pernyataan lima hari masa berkabung.