Profil Alexander Soros, Sempat Dijuluki ‘Party Boys’ hingga Menjadi Pewaris Bisnis Open Society Foundation

14 Jun 2023 16:06 WIB

thumbnail-article

Alexander Soros. Sumber: NBC News.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Miliarder, investor dan filantropis Amerika Serikat George Soros mewariskan kerajaan bisnis dan filantropinya, Open Society Foundation kepada putranya Alexander Soros. Siapakah dia? Berikut penjelasan terkait profil Alexander Soros.

Miliarder berusia 92 tahun itu diketahui memiliki kekayaan senilai 6.7 miliar dolar dan menjadi salah satu orang terkaya didunia versi Forbes. Ia juga dikenal sebagai salah satu donor bagi Partai Demokrat di Amerika Serikat, partai yang memiliki ideologi lebih liberal dibanding Partai Republik. 

Open Society Foundation sendiri didirikan tahun 1979 dan nilainya ditaksir menembus angka 25 Miliar USD atau setara dengan Rp371 triliun. Organisasi tersebut telah menjadi sumber donor utama keluarga Soros bagi pengembangan demokrasi dan hak asasi manusia di seluruh dunia, termasuk mengalirkan dana bagi Partai Demokrat Amerika Serikat. 

Sebelumnya, George Soros mengatakan bahwa Open Society Foundation tidak akan diwariskan kepada anak-anaknya. Namun keputusannya berbalik arah dan memberikannya kepada Alexander Soros, putra keempatnya.

"Ia layak mendapatkannya,"ucap George Soros.

Profil Alexander Soros

Alexander Soros adalah putra keempat George Soros dan kini berusia 37 tahun. Berita tentang dirinya mewarisi kerajaan bisnis dan filantropi ayahnya seakan menjadi perubahan 180 derajat dari citranya yang flamboyan dan playboy. 

Alexander yang kini memegang posisi tertinggi di Open Society Foundation dan ia berkomitmen untuk melanjutkan langkah ayahnya mendukung hak memilih dan hak aborsi. 

Kabar penunjukannya menjadi ketua Open Society Foundation dikonfirmasi melalui akun Instagramnya di mana ia juga mengunggah foto bersama Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.

Alexander Soros sendiri adalah putra dari George Soros dan istri keduanya, Susan Weber. Ia menamatkan kuliahnya di jurusan Sejarah di New York University. Ia terkenal dengan gaya flamboyan dan dikenal dengan image party boys’. 

Ia menyesal dengan adanya image tersebut. Saat itulah Alexander mulai 'mendekat' ke ayahnya dan bergabung menjadi jajaran direksi Open Society Foundation pada tahun 2011.

Namun label flamboyannya tetap terlihat pada 2016 ketika ia mengadakan pesta bersama model dan para bintang NBA. Di saat yang sama, ia juga menunjukkan sisi intelektualnya dengan menyelesaikan tesisnya di University of California, Berkeley.

Lebih politis dibanding ayahnya

Setelah ditunjuk menjadi pemimpin Open Society Foundation, Alexander harus menghadapi berbagai isu miring dan konspirasi tentang keluarga Soros yang dilontarkan sayap kanan politik Amerika Serikat. 

Isu miring tersebut antara lain tudingan bernada anti-semitic terkait dengan fakta bahwa keluarga Soros adalah penganut Yahudi, konspirasi memenuhi Budapest dengan pengungsi, mencoba memulai perang saudara di Amerika Serikat, dan tudingan keluarga Soros menggunakan uang dan kekuatannya untuk memengaruhi politik. 

Alexander sendiri telah menyatakan dirinya lebih politis dari ayahnya. Menurut daftar tamu Gedung Putih, ia telah 17 kali bertemu dengan Presiden Joe Biden sejak 2021. Kedua hal ini tentu akan menjadi catatan bagi pengamat politik sayap kanan. 

Namun, Alexander Soros tetap akan memberi suntikan dana bagi politisi sayap kiri seperti yang telah dilakukan ayahnya selama ini.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER