Profil Andi Arief yang Diangkat Jadi Komisaris PLN: Sepak Terjang dan Kontroversinya

25 Jul 2024 11:07 WIB

thumbnail-article

Andi Arief. Sumber: ANTARA.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief sebagai Komisaris Independen PLN. Penunjukan ini berlangsung pada Selasa (23/7/2024). Berikut profil Andi Arief yang berasal dari Partai Demokrat.

Andi Arief terpilih menjadi Komisaris Independen PT PLN (Persero). Ia diangkat bersama dengan mantan Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah yang juga ditunjuk sebagai Komisaris Utama (Komut) PLN.

“Saudara Burhanuddin Abdullah sebagai komisaris utama merangkap komisaris independen. Saudara Andi Arief sebagai komisaris independen,” ujar pembawa acara saat membacakan kepengurusan PT PLN (Persero) yang baru pada Selasa (23/7/2024).

Kiprahnya di dunia politik telah dimulai sejak menjadi aktivis pergerakan. Ia merintis karier dari bawah hingga menduduki jabatan strategis di Partai Demokrat. Lantas, siapakah Andi Arief? Simak profilnya berikut ini.

Profil Andi Arief

Andi Arief lahir pada 20 November 1970 di Bandar Lampung. Ia dikenal sebagai aktivis pro demokrasi sejak masih menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada. Selama kuliah, ia pernah menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa FISIP UGM periode 1993-1994.

Ia juga mendirikan Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) bersama rekan sesama aktivis. Melalui SMID, Andi Arief lantang menentang kekuasaan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto. Pada 1998, ia menjadi salah satu aktivis yang diculik. Ia baru dibebaskan dua bulan kemudian.

Pasca reformasi, Andi Arief merapat ke barisan Calon Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla pada Pemilu 2004. Banyaknya suara yang diraih oleh Partai Demokrat serta kemenangan SBY-JK turut melambungkan karier politik Andi Arief.

Selama masa pemerintahan SBY, Andi Arief sempat menduduki jabatan sebagai Komisaris PT Pos Indonesia dan Staf Khusus Presiden RI bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam. Setelah itu, Andi Arief dipercaya menjadi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat.

Sayangnya, Andi Arief harus mengundurkan diri lantaran terjerat kasus narkoba pada 2019. Ia kedapatan mengonsumsi sabu-sabu saat berada di salah satu hotel kawasan Slipi, Jakarta Barat. Tak lama setelah ditangkap, Andi Arief dibebaskan dari tahanan dan hanya menjalani rehabilitasi.

Sebelumnya, Andi Arief menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat. Namun, karena jabatan baru sebagai komisaris, Andi Arief pun mengundurkan diri dari jabatannya di Partai Demokrat. Hal tersebut dikarenakan aturan internal partai yang tidak membolehkan pengurus partai merangkap jabatan sebagai komisaris. 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER