Anggota DPD RI asal Bali, Arya Wedakarna menyita perhatian publik usai mengucapkan kalimat diskriminatif terhadap agama tertentu. Videonya pun viral di media sosial dan menambah panjang kontroversi Arya. Berikut ini profil Arya Wedakarna lengkap.
Nama Arya Wedakarna tengah diperbincangkan oleh publik. Pasalnya, ia menyinggung soal gaya berpakaian Timur Tengah (Middle East) yang menggunakan penutup kepala berupa hijab.
Arya ingin agar frontline (staf bagian terdepan) yang menyambut para tamu di Bandara Ngurah Rai, Bali menggunakan ciri-ciri kebudayaan Bali seperti bije atau beras suci.
Pemakaian ini juga sudah diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali bahwa seluruh komponen wisata di Bali adalah pariwisata yang dijiwai agama Hindu.
Potongan video berisi pernyataan Arya sontak menuai respons dari berbagai pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali. Pihaknya prihatin dan kecewa dengan sikap dan perilaku Arya yang tidak pantas tersebut.
Profil Arya Wedakarna
Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa, begitulah nama lengkapnya. Ia juga dikenal dengan sebutan AWK. Saat ini, Arya menjabat sebagai anggota DPD Bali.
Arya lahir pada 23 Agustus 1980 di Bali. Ia adalah anak dari pasangan Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa.
Sebelum terjun ke dunia politik, Arya sempat menjadi model cover boy majalah Aneka tahun 1997. Ia juga pernah menjajal kesempatan di dunia tarik suara bergabung bersama Indra Bekti dan Roy Jordy tahun 1999 dengan membentuk boyband FBI.
Arya merupakan lulusan S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Trisakti. Ia juga meraih gelar sebagai doktor termuda dan rektor termuda di Universitas Mahendradatta hingga membuatnya mendapat penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI).
Di kalangan masyarakat Hindu, Arya dikenal sebagai sosok yang tegas dan selalu mengedepankan aspirasi rakyat. Tak heran jika ia diangkat sebagai Raja Majapahit Bali meski berujung dipolisikan oleh Puskor Hindunesia.
Kini, Arya menjabat sebagai Presiden The Hindu Center of Indonesia. Selama menjabat, Arya memiliki program ekonomi
Satyagraha yaitu ekonomi Hindu untuk Bali berdaulat. Dalam hal ini, Arya menolak ekonomi syariah dan moratorium bank syariah di Bali.
Kontroversi Arya Wedakarna
Tak hanya soal dugaan melecehkan hijab yang belakangan ramai dibahas masyarakat.
Sebelumnya, Arya juga pernah dipolisikan oleh Puskor Hindunesia lantaran mengaku sebagai Raja Majapahit Bali. Meski begitu, Arya menampik gelar yang diberikan oleh masyarakat tersebut.
“Saya tidak pernah kok mengklaim diri saya sebagai Raja Majapahit Bali,” ujar Arya pada 21 Januari 2020.
Ia juga pernah dilaporkan oleh warga Nusa Penida pada 3 November 2020 karena dugaan pelecehan terhadap simbol agama Hindu.
Ia diduga merendahkan Ida Bhatara Dalem Ped yang ber-stana di Pura Dalem Ped, Desa Ped, Nusa Penida. Hal tersebut sontak menyulut kemarahan warga yang tergabung dalam Perguruan Sandhi Murti.
Usai video di Bandara Ngurah Rai tersebut viral, AWK pun langsung membuat video klarifikasi dan meminta maaf atas ucapan dan tindakannya.
Ia juga menjelaskan beberapa poin yang dibahas saat berada di bandara, salah satunya terkait bandara yang mendapat peringkat terburuk di dunia.