Profil Gita Savitri: Sering Dianggap Kontroversial Saat Membela Minoritas

7 Feb 2023 18:02 WIB

thumbnail-article

Youtuber GIta Savitri Devi. Sumber: Instagram @gitasav.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Gita Savitri Devi atau yang akrab dengan sebutan Gitasav kembali mengeluarkan statement yang kontroversial. Setelah ramai karena statement-nya tentang childfree atau keputusan tidak memiliki anak atas keinginan sendiri, kini Gitasav mengeluarkan statement awet muda dengan tidak memiliki anak. Hal tersebut membuatnya menjadi trending topic di Twitter.

Bermula dari komentar warganet di salah satu postingan Gitasav, ia pun membalas komentar dengan mengatakan “tidak memiliki anak adalah anti aging alami. kamu bisa tidur 8 jam setiap hari tanpa stress mendengar anak berteriak.”

Lalu, sebenarnya siapa itu Gitasav? Mengapa banyak warganet ramai membahas tentang dirinya?

Profil Gita Savitri

Gita adalah seorang Youtuber, penyanyi, dan penulis buku. Ia lahir di Palembang, Sumatera Selatan.

Gita mulai aktif menjadi Youtuber sejak Desember 2009. Awalnya, ia hanya mengisi waktu luang gap year dengan mengunggah video cover. Di tahun 2010, Gita melanjutkan pendidikannya ke Berlin. Sejak saat itu, ia rutin mengunggah video pengalaman berkuliah di Berlin.

Tahun 2017, Gita merilis single berjudul “Seandainya” yang menjadi soundtrack film Rentang Kisah. Film tersebut berangkat dari bukunya, kemudian diangkat menjadi film yang diperankan oleh Beby Tsabina dan Bio One. Selanjutnya di tahun 2019, Gita dan suaminya, Paul, pindah ke Hamburg untuk mengejar karier sesuai gelar sarjana mereka. 

Pernyataan kontroversial

Gita tidak hanya terkenal sebagai penyanyi dan penulis buku saja. Ia juga selalu menyuarakan isu-isu sosial dan pemikirannya melalui akun media sosialnya, termasuk YouTube. Tak jarang statement-nya menjadi kontroversi di tengah masyarakat. Gita dianggap terlalu liberal oleh warganet Indonesia.

Beberapa pernyataan Gita yang kontroversial di antaranya:

  • Memutuskan childfree

Gitasav dan Paul Andre memutuskan untuk tidak memiliki anak alias childfree. Menurutnya, memiliki anak adalah tanggung jawab yang besar. Perlu ada persiapan yang matang untuk memutuskan memiliki anak.

Ada warganet yang menyetujui pemikiran dan pendapat mereka, namun ada juga yang menentang. Pasalnya, childfree masih dianggap tidak lazim di Indonesia. Masyarakat Indonesia masih ada yang menganggap bahwa memiliki anak adalah suatu keharusan bagi pasangan yang baru menikah.

  • Mengomentari Popo Barbie

Kala itu, Tiktok diramaikan dengan orang-orang yang berkomentar karena seleb Tiktok, Popo Barbie, masuk ke toilet perempuan lantaran diminta oleh followers di Instagramnya. Gita memberi komentar bahwa apa yang dilakukan Popo Barbie tidak salah. Hal tersebut karena Popo Barbie disebutnya transpuan. Gita Sav juga memberikan contoh banyak toilet campur antara laki-laki dan perempuan di Jerman.

  • Mengomentari aksi tutup mulut Jerman dan LGBTQ+

Gita Sav juga ikut mendukung aksi tutup mulut Timnas Jerman. Ia bahkan mengomentari Qatar yang melarang LGBTQ+ dan menyebutnya homofobia.

Membela minoritas

Di balik kontroversi Gitasav, ia sering menyuarakan isu-isu yang berkaitan dengan kelompok minoritas. Dilansir dari wawancaranya dengan Magdalene, awalnya Gita terpilih menjadi salah satu fellow di YouTube Creators for Change tahun 2018-2019. Ia dipilih setelah mulai aktif menyuarakan isu-isu sosial.

Kondisinya di negeri orang yang juga menjadi minoritas membuat pemikiran Gitasav terbuka. Gita meyakini bahwa menjadi minoritas seolah menuntutnya untuk menumbuhkan empati di tengah keberagaman. Ia juga menyadari Indonesia cukup konservatif dengan pemahaman tentang perbedaan. Maka, tak heran ketika Gita berpendapat, pasti ada saja warganet yang menyerangnya.

Menurut Gita, ia tidak bisa diam saja ketika ada seseorang yang belum mendapatkan haknya dengan layak. Hak tersebut harus diperjuangkan. Komentar negatif warganet justru membuatnya semakin semangat untuk menyuarakan isu-isu minoritas. Ia terus menggunakan platform-nya untuk memberi opini dan mengedukasi warganet.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER