Advertisement

Profil Greta Thunberg: Aktivis Lingkungan dan Misi Kemanusiaannya ke Gaza

10 June 2025 14:36 WIB

thumbnail-article

Aktivis lingkungan dan kemanusiaan Greta Thunberg saat berlayar bersama kapal Madleen yang membawa bantuan kemanusiaan untuk penduduk Gaza. Sumber: Instagram/@gretathunberg.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Greta Thunberg menarik perhatian dunia internasional dengan perjalanan kemanusiaannya menggunakan kapal Madleen menuju Gaza. Kapal ini merupakan bagian dari Freedom Floatilla Coalition yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada rakyat Gaza yang terjebak dalam krisis kemanusiaan.

Kapal Madleen yang membawa pasokan bantuan diblokade oleh tentara Israel pada Minggu (8/6/2025). Mereka juga menyandera para awak kapal, termasuk Greta.

Lalu, siapa sebenarnya Greta Thunberg, aktivis yang turut berlayar di atas kapal Madleen?

Latar belakang Greta Thunberg

Greta Tintin Eleonora Ernman Thunberg lahir pada 3 Januari 2003, di Stockholm, Swedia. Ia berasal dari keluarga yang mendukung seni dan kesadaran sosial; ibunya adalah seorang penyanyi opera dan ayahnya seorang aktor. Lingkungan keluarga yang mendukung ini mendorong pemahaman Greta terkait isu-isu sosial dan lingkungan.

Kesadaran Greta terhadap perubahan iklim dimulai sejak usia delapan tahun. Ia mencari informasi tentang kondisi planet ini dan mulai berupaya mengubah gaya hidupnya untuk mengurangi jejak karbon.

Keterlibatan Greta berkembang lebih jauh ketika pada usia 15 tahun, ia mulai melakukan protes di depan parlemen Swedia, sebuah langkah yang menjadi landasan untuk gerakan aktivisme global.

Di usia remaja, Greta didiagnosis dengan sindrom Asperger, yang kini dikenal sebagai gangguan spektrum autisme. Diagnosis ini memberinya perspektif unik dalam memandang isu-isu yang ada di sekitarnya. Meskipun menghadapi tantangan sosial, Greta menyatakan bahwa perbedaan ini justru menjadi kekuatan yang mendorongnya untuk berbicara lantang tentang apa yang benar.

Perjuangan melawan perubahan iklim

Pada tahun 2018, Greta mendirikan gerakan Fridays for Future untuk mengajak generasi muda menyuarakan kepedulian mereka terhadap perubahan iklim. Setiap hari Jumat, Greta absen dari sekolah untuk berdemo di depan parlemen Swedia dengan membawa spanduk yang menyerukan tindakan pemerintah untuk memerangi pemanasan global. Gerakan ini menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, menginspirasi jutaan pelajar untuk melakukan aksi serupa.

Aksi protes yang diprakarsai oleh Greta tidak hanya meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim, tetapi juga mengubah cara pandang banyak orang. Aksi tersebut melahirkan fenomena "Greta effect," di mana lebih banyak individu, terutama anak muda, terlibat dalam aktivisme yang bertujuan untuk melindungi lingkungan. Berbagai demonstrasi iklim diadakan di negara-negara seperti Belgia, Kanada, dan banyak negara lainnya.

Greta dikenal luas karena pidato-pidatonya yang tegas. Dalam kesempatan berbicara di forum internasional, dia sering menuntut tindakan nyata dari para pemimpin dunia. Pesan-pesannya tidak hanya diakui secara luas tetapi juga mengecam ketidakberdayaan dan lambatnya respons terhadap isu yang mendesak seperti krisis iklim.

Seruan untuk kemanusiaan di Gaza

Misi Greta ke Gaza menggunakan kapal Madleen adalah upaya untuk memberikan perhatian pada isu-isu kemanusiaan yang dihadapi masyarakat Palestina. Greta bergabung dengan Freedom Floatilla Coalition untuk menyediakan makanan dan bahan-bahan pokok lainnya bagi warga Gaza.

Namun, perjalanan tersebut menghadapi tantangan ketika kapal yang mereka tumpangi diblokade oleh pasukan Israel sebelum berhasil mencapai Gaza. Penahanan kapal beserta awaknya ini memicu kontroversi di skala global. termasuk dari PBB. Aktivis dan organisasi internasional menuding Israel telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Greta sendiri meminta para pendukungnya untuk terus menekan pemerintah Swedia agar mengambil tindakan dan menuntut pembebasannya.

Pengaruh Greta Thunberg di skala global

Dampak dari aktivisme Greta terhadap generasi muda sangat signifikan. Dia berhasil menarik perhatian anak muda di seluruh dunia untuk lebih memahami dan terlibat dalam isu-isu lingkungan. Melalui pengaruhnya, banyak anak muda kini berani berbicara dan bertindak untuk perubahan.

Greta telah diakui secara internasional atas upayanya dan telah menerima berbagai penghargaan, termasuk nominasi Nobel Perdamaian. Pidato-pidatonya yang penuh emosi menarik perhatian media dan masyarakat, menjadi simbol harapan dan keinginan untuk melihat perubahan nyata.

Selain fokus utamanya pada lingkungan, Greta juga terlibat dalam isu-isu sosial lainnya, termasuk hak asasi manusia dan dukungan terhadap rakyat Palestina di Gaza. Ini merupakan bagian dari komitmen Greta untuk menyuarakan keadilan di seluruh dunia.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER

Advertisement
Advertisement