Profil Hamzah Haz: Pendidikan dan Karier Politik Hingga Menjadi Wakil Presiden ke-9 Indonesia

25 Jul 2024 13:07 WIB

thumbnail-article

Mantan Wakil Presiden RI, Hamzah Haz. Sumber: ANTARA.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu (24/7/2024). Ucapan belasungkawa datang dari berbagai pihak yang menjadi saksi perjalanan hidup Hamzah Haz. Berikut kiprah dan profil Hamzah Haz.

Hamzah Haz meninggal dunia pada Rabu (24/7/2024) pagi. Kabar ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arwani Thomafi.

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Benar, telah wafat Bapak Dr Hamzah Haz, pagi ini jam 09.30 di kediaman Tegalan,” ujar Arwani pada Rabu (24/7/2024), dikutip dari Kompas.com.

Hamzah Haz dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor, Jawa Barat pada Rabu siang. Upacara pemakaman dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto.

Semasa hidup, Hamzah Haz dikenal sebagai politisi sekaligus negarawan yang menginspirasi. Ia kerap memberi pencerahan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi politik. Hal tersebut selaras dengan latar belakang pendidikan yang ditempuhnya.

Profil Hamzah Haz

Hamzah Haz lahir pada 15 Februari 1940 di Ketapang, Kalimantan Barat. Ia tumbuh dan menjalani pendidikan hingga SMP di Kota Pontianak. Ia pun melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA).

Setelah lulus SMEA, ia tidak bekerja di bank seperti teman-teman yang lain. Ia justru memilih bekerja sebagai guru sekolah menengah di Ketapang hingga 1962. Sembari menjadi guru, Hamzah Haz juga menjadi wartawan di Surat Kabar Pontianak, Harian Bebas, dan Pemimpin Umum Harian Berita Awau.

Perjalanan Hamzah Haz tidak berhenti di kampung halamannya saja. Ia ikut ayahnya yang kala itu menjadi anggota Koperasi Kopra untuk bertugas di Yogyakarta. Ia pun berkesempatan untuk kuliah di Akademi Koperasi Negara Yogyakarta. Di kampus, Hamzah Haz mendirikan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan menjadi ketua. 

Usai menempuh pendidikan S1, Hamzah Haz kembali ke Pontianak dan melanjutkan pendidikan Ekonomi Perusahaan di Universitas Tanjungpura Pontianak. Ia sempat menjadi asisten dosen hingga resmi menjadi dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura.

Karier politik Hamzah Haz

Hamzah Haz mengawali karier politiknya saat menjadi Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Konsulat Pontianak dan mewakili Angkatan 66 DPRD Kalimantan Barat. Ia juga menjadi Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat. 

Pada 1971, Hamzah Haz menduduki kursi DPR RI. Terpilihnya Hamzah Haz menjadi anggota DPR ini membuatnya dipercaya menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mulai 1998-2007.

Selama duduk di kursi DPR, Hamzah Haz selalu lantang bicara tentang masalah moneter, khususnya Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Hal ini selaras dengan latar belakang pendidikannya.

Pada 1998, ia diangkat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Kabinet Presiden Habibie. Tak lama setelah itu, ia harus mengundurkan diri lantaran pimpinan partai yang tidak boleh rangkap jabatan sebagai menteri.

Pada 1999, Hamzah Haz diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Pengentasan Kemiskinan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (GusDur). Sayangnya, Hamzah Haz kembali mundur dari jabatan dan berkonsentrasi penuh menjadi pimpinan partai.

Namun, pada 2001, Hamzah terpilih menjadi Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia mendampingi Megawati Soekarnoputri yang naik menjadi presiden menggantikan GusDur. Ia terpilih melalui Sidang Istimewa Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR).

Setelah jabatannya berakhir, Hamzah Haz mencalonkan diri menjadi presiden dalam Pemilu 2005 bersama Agum Gumelar. Namun, hasil Pemilu 2004 menyatakan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004-2009.

Penyebab Hamzah Haz meninggal

Menurut anaknya yang keempat, Nur Agus Haz, ayahnya terjatuh di kamar saat akan melaksanakan salat duha setelah bangun tidur. Klarifikasinya sekaligus menepis kabar bahwa penyebab Hamzah Haz meninggal adalah karena sakit.

“Jadi memang meninggalnya pada waktu di kamar saja,” ujar Agus Haz pada Rabu (24/7/2024) di rumah duka, dikutip dari CNNIndonesia.

Ia menambahkan, Hamzah Haz sempat berbincang dengannya pada Selasa (23/7/2024) malam. Agus Haz menyebut ayahnya tidak sedang dalam kondisi sakit, melainkan beraktivitas seperti biasa.

“Kalau saya perhatikan bapak dalam keadaan bangun tidur mau salat duha. Biasanya selalu pegang lemari. Mungkin jangkauannya jauh, mungkin itu jatuh seluruh badan, jadi tidur seperti biasa,” pungkasnya.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER