Serial Gadis Kretek yang tayang di Netflix sejak 2 November 2023 saat ini tengah ramai diperbincangkan. Gadis Kretek diangkat dari novel berjudul sama karya Ratih Kumala yang terbit pada 2012.
Gadis Kretek bercerita tentang Dasiyah atau Jeng Yah (Dian Sastrowardoyo), putri pemilik perusahaan kretek yang berkeinginan untuk menjadi peracik saus kretek andal. Namun, mimpinya itu terhalang oleh masyarakat yang patriarkis.
Baik novel maupun adaptasi serial Gadis Kretek mengulik perkembangan industri rokok kretek di masa lalu. Rupanya, Ratih Kumala sendiri merupakan keturunan dari pemilik perusahaan kretek lokal di masa itu.
Siapa sebenarnya Ratih Kumala, sosok penulis novel Gadis Kretek yang kini telah diadaptasi ke dalam bentuk serial?
Profil Ratih Kumala
Ratih Kumala adalah seorang penulis terkenal asal Indonesia yang lahir pada 4 Juni 1980. Keluarga Ratih merupakan pemilik perusahaan kretek lokal di Muntilan, Jawa Tengah, yang beroperasi di masa lalu.
Masa kecil Ratih kerap dihabiskan di rumah keluarga kakeknya di Muntilan. Meski saat itu usaha kretek keluarganya sudah tidak ada, Ratih kerap mendengar cerita-cerita dari anggota keluarganya.
Latar belakang itulah yang menginspirasi Ratih untuk menulis novel tentang industri rokok kretek di masa lalu. Kepiawaiannya dalam menggubah cerita didukung dengan ilmu yang diperoleh selama menempuh studi di Fakultas Sastra Inggris Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta.
Ratih memulai karier sebagai penulis dan menerbitkan novel pertamanya, Tabula Rasa, pada tahun 2004. Melalui novel Tabula Rasa, Ratih mendapatkan penghargaan sebagai pemenang ketiga Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun tersebut.
Pada 2006, Ratih menikah dengan novelis Indonesia Eka Kurniawan dan dikaruniai seorang anak bernama Kidung Kinanti Kurniawan.
Selain sebagai penulis novel dan cerita pendek, Ratih juga merupakan penulis skenario dan pernah bergabung dalam tim penulisan program Jalan Sesama yang diadaptasi dari Sesame Street. Ia juga bekerja sebagai editor naskah drama di stasiun televisi swasta.
Hingga saat ini, Ratih Kumala telah menulis tujuh buku fiksi, tiga naskah film layar lebar, dan ratusan judul drama televisi. Keenam judul bukunya yang telah terbit yaitu Tabula Rasa (2004), Genesis (2005), Larutan Senja (2006), Kronik Betawi (2009), Gadis Kretek (2012), Bastian dan Jamur Ajaib (2015), dan Wesel Pos (2019).