Profil Rizki Syarif, Mantan Gitaris Alexa yang Menjadi Fisikawan di Laboratorium Nuklir Dunia (CERN)

7 Mar 2023 13:03 WIB

thumbnail-article

Fisikawan Rizki Syarif saat masih menjalani pendidikan di Universitas Brown. Sumber: indonesiamengglobal.com.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Rizki Syarif, mantan gitaris Alexa kini menjadi Fisikawan di salah satu laboratorium terbesar di dunia yaitu CERN (Center Europeen pour la Recherchee Nucleaire). Di sana, ia menjadi peneliti untuk riset nuklir.

Rizki mendapatkan pekerjaan tersebut setelah menempuh pendidikan S3 dan Post Doctoral di Brown University, Amerika Serikat. Dari situ, Rizki meraih gelar PhD. Informasi ini disampaikan oleh akun Twitter @alandakariza pada 4 Maret 2023.

Profil Rizki Syarif

Sebelum menjadi Ahli Fisika, Rizki Syarif bergabung bersama band Alexa tahun 2007. Ia menjadi gitaris di beberapa lagu hits Alexa seperti “Jangan Kau Lepas” dan “Takkan Pernah Bisa” yang dirilis tahun 2008.

Tahun 2011, Rizki memutuskan untuk meninggalkan Alexa dengan alasan melanjutkan karier dan pendidikan. Rizki menempuh pendidikan S2 bidang Fisika di University of Sydney, Australia.

Hengkangnya Rizki dari Alexa membuat band ini berjuang keras untuk bertahan. Walaupun demikian, Alexa tetap mendukung keputusan Rizki mengejar pendidikan. Alexa juga sangat membuka diri apabila Rizki ingin ikut manggung kembali.

Selain menjadi musisi, Rizki juga mendirikan Yayasan Musik Sastra Indonesia (YMSI) yang berfokus pada pendidikan musik dan literasi sastra.

Setelah menyelesaikan pendidikan S2, Rizki pun melanjutkan pendidikan S3 di Brown University. Ia pun meraih gelar PhD di bidang Fisika Partikel Eksperimental.

Rizki mengaku tidak menjalani pendidikan dan bermusik secara bersamaan. Ia justru memilih fokus pada satu hal agar bisa maksimal. Walaupun demikian, Rizki tetap menjalankan hobinya bermain musik ketika sedang menempuh pendidikan.

Motivasi Rizki menempuh pendidikan S3-nya adalah karena ia mencintai belajar dan mengajar. Apalagi sebelum menjalani S3, Rizki diminta untuk melakukan riset di tahap awal yang secara praktiknya pun dibayar.

“Belajar, mengajar, riset, dan dibayar itu sudah cukup memotivasi gue,”jelas Rizki saat diwawancarai oleh Indonesia Mengglobal empat tahun yang lalu. Saat itu, Rizki baru saja menyelesaikan pendidikan S3-nya dan berencana untuk melanjutkan Post Doctoral.

 

Tentang CERN

CERN merupakan singkatan dari Center Europeen pour la Recherchee Nucleaire. Organisasi penelitian nuklir ini bermarkas di Jenewa, Swiss. Diketahui CERN memiliki akselerator partikel tercanggih dan mutakhir yaitu Large Hadron Collider (LHC).

Banyak fisikawan dan insinyur bekerja di CERN untuk meneliti struktur dasar alam semesta. Selain itu, mereka juga mempelajari setiap partikel dasar berinteraksi.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER