Profil Ryan Adriandhy, Sutradara Film Jumbo: Dari Komika Menjadi Animator

4 Apr 2025 10:46 WIB

thumbnail-article

Ryan Adriandhy. Sumber: X @Adriandhy. .

Penulis: Margareth Ratih. F

Editor: Margareth Ratih. F

Film animasi Jumbo sedang menjadi buah bibir di mana-mana. Hal ini tentu tak lepas dri sang sutradara dan penulis naskah, Ryan Adriandhy. Ryan yang awalnya dikenal sebagai komika, melanjutkan studi animasi di Amerika Serikat. Sekembalinya dari negeri Paman Sam, Ryan fokus membangun kariernya sebagai animator, lalu dibuatlah film Jumbo yang diproduksi oleh Visinema. Berikut adalah profil lengkap Ryan Adriandhy.

Profil Ryan Adriandhy

Ryan Adriandhy mengawali kariernya di dunia hiburan dengan menjadi pemenang di kompetisi Stand Up Comedy Indonesia musim pertama (SUCI 1) yang disiarkan di stasiun televisi swasta pada tahun 2011. Keberhasilan ini menjadi titik penting yang melambungkan namanya ke panggung komedi tanah air. Dalam ajang tersebut, dia berhasil mencuri perhatian penonton dengan gaya dan teknik komedi yang berbeda dari yang lain.

Ryan dikenal dengan gaya komedinya yang cerdas dan penuh dengan teknik impersonasi. Ia memiliki kemampuan untuk menirukan suara dan gaya berbicara dari berbagai karakter, yang membuat penampilannya menjadi lebih menarik. Berkat keahlian ini, ia mampu menyampaikan humor dengan cara yang segar dan unik, menjadikannya salah satu komika terpopuler di Indonesia saat itu.

Kesuksesan di dunia stand-up comedy memotivasi Ryan untuk mengeksplorasi lebih jauh ke dunia hiburan. Ia mulai memperluas kemampuannya ke bidang akting, yang membawanya ke proyek-proyek yang lebih besar di televisi dan film. Transformasi ini bukan hanya memperkenalkan Ryan kepada audiens yang lebih luas, tetapi juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan banyak kreator dalam industri hiburan.

Proyek web series Malam Minggu Miko

Setelah menjuarai SUCI 1, Ryan semakin dikenal setelah berperan dalam web series Malam Minggu Miko. Web series ini ditulis dan diproduksi oleh Raditya Dika, salah satu komedian dan penulis terkenal di Indonesia. Dalam serialnya, Ryan berhasil menampilkan kemampuannya dalam berkolaborasi, yang membuat penonton semakin menyukainya.

Kerja sama dengan Raditya Dika memperkaya pengalaman Ryan dalam berakting. Keduanya memiliki chemistry yang kuat, sehingga menghasilkan momen-momen lucu yang menghibur penonton. Selain itu, pengalaman ini membuka kesempatan bagi Ryan untuk menjelajahi lebih banyak proyek di layar kaca, termasuk film layar lebar yang terinspirasi dari web series tersebut.

Ryan pun mendapat kesempatan lebih banyak untuk bermain di berbagai proyek film dan televisi. Penampilannya di "Malam Minggu Miko" mengukuhkan posisinya sebagai aktor komedi yang digemari banyak orang. Dengan kemampuannya yang baik dalam berakting, Ryan mendapatkan banyak tawaran yang memanfaatkan daya tariknya di dunia hiburan.

Fokus pada dunia animasi

Setelah menjajaki kesuksesannya sebagai komika dan aktor, Ryan memutuskan untuk mendalami lebih dalam tentang seni animasi. Langkah ini membawanya ke Rochester Institute of Technology di Amerika Serikat, tempat ia mengambil gelar Master of Fine Arts (MFA) di bidang Film dan Animasi. Pendidikan ini menjadi fondasi penting yang membantunya dalam meraih cita-cita sebagai animator profesional.

Di saat menempuh pendidikan, Ryan menghasilkan film pendek berjudul Prognosis sebagai tugas akhir. Film ini mendapat pengakuan luas dan berhasil memenangkan Piala Citra untuk kategori Film Animasi Pendek Terbaik pada Festival Film Indonesia 2020. Prestasi ini semakin memperkuat reputasinya di industri animasi, membuktikan bahwa ia memiliki bakat yang luar biasa di bidang ini.

Setelah lulus, Ryan bergabung dengan Visinema Animation, sebuah rumah produksi terkenal yang telah menghasilkan beberapa film berkualitas. Di sini, ia terlibat dalam berbagai proyek animasi yang tidak hanya mendidik tetapi juga menghibur penonton. Bergabungnya Ryan ke Visinema menjadi langkah penting untuk kariernya di dunia animasi, sebelum akhirnya ia mengejar proyek film animasi panjang pertamanya, yaitu Jumbo.

Penggarapan film Jumbo

Film animasi Jumbo adalah karya pertama Ryan sebagai sutradara film panjang, dan juga merangkul banyak nama besar untuk berkolaborasi. Salah satu yang patut disebut adalah Ariel Noah, yang terlibat sebagai pengisi suara karakter ayah dalam film tersebut. Kerjasama ini adalah debut Ariel dalam dunia film, menambah daya tarik bagi penonton yang menantikan karya ini.

Film Jumbo diharapkan dapat menyentuh tema yang penting bagi anak-anak, yakni perundungan dan dampaknya bagi psikologis mereka. Ryan menciptakan cerita yang menggambarkan dunia imajinasi anak-anak dan tantangan yang mereka hadapi, termasuk isu perundungan. Dengan cara ini, Ryan ingin menyampaikan pesan bahwa anak-anak berhak mendapatkan lingkungan yang aman dan penuh kasih.

Ryan berharap bahwa Jumbo bukan hanya menjadi tontonan yang menarik, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi orang tua dan anak-anak. Dia menginginkan film ini dapat menjadi pengingat bagi orang tua untuk lebih peka terhadap dunia anak-anak mereka, serta memahami pentingnya komunikasi dan dukungan dalam mengatasi isu-isu sensitif seperti perundungan.

 

 

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER