Profil Sabda Armandio, Penulis Novel 24 Jam Bersama Gaspar yang Diadaptasi Menjadi Film

Film 24 Jam Bersama Gaspar akan rilis di Netflix pada 2024 setelah sebelumnya tayang perdana di Busan International Film Festival (BIFF) pada 6 Oktober 2023.

Film detektif yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen itu diangkat dari novel berjudul sama karya Sabda Armandio. Novel 24 Jam Bersama Gaspar pertama kali diterbitkan oleh Buku Mojok pada tahun 2017. 

24 Jam Bersama Gaspar merupakan novel kedua Sabda Armandio setelah Kamu: Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya (2015). 

Siapa sebenarnya sosok Sabda Armandio sang penulis novel 24 Jam Bersama Gaspar yang kini telah diadaptasi menjadi film panjang?

Profil Sabda Armandio

Sabda Armandio Alif atau akrab dipanggil Dio lahir di Tangerang, 18 Mei 1991. Sabda merupakan seorang penulis dan penerjemah yang telah menelurkan sejumlah karya.

Karier kepenulisan Dio dimulai pada 2015 saat dirinya menerbitkan novel berjudul Kamu: Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya. 

Dio merampungkan naskah novel itu pada saat duduk di bangku SMA dan mengunggahnya di blog pribadi pada 2014. Cerita Dio kemudian dibaca oleh Dea Anugrah, penulis dan jurnalis yang kemudian menjadi editor novel debut Sabda dan kelak menjadi karibnya. 

Berangkat dari novel Kamu: Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya, nama Sabda Armandio mulai dikenal oleh publik. Dio  pun meneruskan kegiatan tulis-menulisnya dan sukses menerbitkan tiga buku lain yaitu 24 Jam Bersama Gaspar: Sebuah Cerita Detektif (2017), novela Dekat dan Nyaring (2019), dan kumpulan cerita berjudul Kisah-Kisah Suri Teladan (2019). 

Selain aktif menulis, Sabda Armandio juga bekerja di sejumlah media. Dio pernah menjadi Manager Multimedia di Tirto.id. Di sana, ia menginisiasi dan menetapkan standar untuk infografik dan laporan visual Tirto.id yang kini menjadi produk khas dari media tersebut. 

Selain menerbitkan buku fisik, Dio juga menulis di medium digital. Pada 2021, Dio menulis cerita bersambung berjudul Mongrel yang terbit di Kumparan+.

Dio dikenal kerap memberikan nama yang aneh bagi karakter-karakter di dalam ceritanya. Dalam Mongrel misalnya, Dio menyebut salah satu karakternya dengan nama “Wortel”. 

Terkait adaptasi novel 24 Jam Bersama Gaspar ke medium film, Dio rupanya tidak begitu terlibat dalam proses pembuatannya. 

Dalam wawancaranya dengan Tengara.id, Dio mengaku menyerahkan sepenuhnya referensi sinematik kepada Yosep Anggi Noen selaku sutradara.