Profil Yenny Wahid, Politikus dengan Pemikiran Islam Moderat

13 Jul 2023 21:07 WIB

thumbnail-article

Tokoh nasional sekaligus putri almarhum Presiden Keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid yakni Yenny Wahid di Jakarta, Jumat (16/8/2019). ANTARA/Aji Cakti

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Yenny Wahid, sosok perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid, adalah seorang tokoh perempuan Indonesia yang dikenal sebagai aktivis, intelektual, dan politisi.

Ia lahir pada tanggal 26 April 1974 di Jakarta, Indonesia, sebagai putri dari mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid yang lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur.

Yenny Wahid adalah sosok yang dihormati dalam lingkungan intelektual dan sosial di Indonesia. 

Melalui keterlibatannya dalam berbagai kegiatan dan pemikirannya yang moderat, ia terus berupaya untuk memajukan isu-isu sosial, politik, dan keagamaan yang penting bagi bangsa Indonesia.

Tentang Yenny Wahid

Kini, selain dikenal sebagai anak Gus Dur, Yenny Wahid dikenal sebagai salah satu pendiri Partai Kedaulatan Bangsa dan pengelola Wahid Institut, organisasi yang berusaha untuk mewujudkan pemikiran-pemikiran Gus Dur.

Ketika Gus Dur menjadi Presiden Indonesia pada 1999-2001, Yenny Wahid diangkat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, jabatan yang juga ia emban ketika masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Meskipun dikenal luas sebagai politikus Indonesia, Yenny mengawali dunia profesional bukan sebagai politikus, melainkan jurnalis.

Pada rentang waktu 1997 dan 1999, Yenny menjadi koresponden untuk dua koran Australia, The Sydney Herald dan The Age.

Kala itu, ia sempat menjadi meliput peristiwa di Timor Timur (sekarang Timor Leste) dan Aceh. Liputan mengenai Timor Timur pasca referendum dianugerahi penghargaan Walkley Award.

Barulah, setelah ayahnya diangkat sebagai Presiden Indonesia, ia terjun ke politik sebagai staf khusus presiden.

Ia sempat ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menjabat untuk periode 2005-2010.

Akan tetapi, pada 2008, Yenny Wahid dipecat oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai buntut konflik internal partai.

Hal tersebut melatarbelakangi dirinya membentuk Partai Kedaulatan Bangsa, yang memiliki akronim sama dengan PKB pimpinan Muhaimin Iskandar.

Pada 2012 lalu, Partai Kedaulatan Bangsa pimpinan Yenny Wahid melebur bersama Partai Indonesia Baru pimpinan Kartini Sjahrir. Kedua partai tersebut melebur menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Yenny Wahid didapuk sebagai ketua umum ketika PKBIB dideklarasikan pada 2012. Namun, PKBIB gagal lolos verifikasi Pemilu 2014 kala itu.

Riwayat pendidikan Yenny Wahid

Sebagai anak dari Gus Dur, Yenny Wahid tumbuh di keluarga religius Nahdlatul Ulama (NU). Namun, meskipun demikian, Yenny memilih menempuh pendidikan umum di sekolah negeri.

Ia merupakan alumni SMA Negeri 28 Jakarta yang lulus pada tahun 1992.

Setelah lulus SMA, Yenny Wahid sempat tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Indonesia. Namun, belum lama menimba ilmu di sana, Yenny memilih keluar dari UI.

Setelah keluar dari UI, ia melanjutkan pendidikannya di Jurusan Visual Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar sarjana dari sana.

Kariernya sebagai jurnalis dimulai setelah ia mendapat gelar sarjana pada rentang masa tersebut.

Setelah terjun ke politik, Yenny Wahid melanjutkan pendidikannya di Harvard Kennedy School of Government, Amerika Serikat. Di sana ia meraih gelar magister di bidang administrasi publik.

Pemikiran moderat

Yenny Wahid dikenal sebagai salah satu pemikir Islam moderat di Indonesia. Pemikiran tersebut tidak lepas dari sosok ayahnya yang dikenal memiliki pandangan moderat.

Ia mendorong dialog dan pemahaman antaragama, serta mempromosikan nilai-nilai toleransi, kebebasan beragama, dan kerukunan di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.

Di kancah internasional, ia sering berpartisipasi dalam konferensi internasional yang membahas isu-isu keagamaan, dialog antar agama, dan perdamaian.

Melalui Wahid Institute, Yenny Wahid juga melakukan pengarusutamaan pemikiran Islam moderat yang menjunjung tinggi pluralisme.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER