Apa itu Ransomware? Hati-hati dengan Ancaman Virus Ini

3 Januari 2024 20:01 WIB

Narasi TV

Ilustrasi ransomware di perangkat laptop. Sumber: djkn.kemenkeu.go.id.

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Margareth Ratih. F

Jika Anda aktif menggunakan perangkat seperti laptop atau komputer, Anda tentu sudah akrab dengan ancaman virus yang dapat menyerang perangkat kapan saja.

Salah satu jenis virus yang paling berbahaya adalah ransomware, yang fokus pada serangan terhadap sistem enkripsi data di perangkat Anda.

Dalam artikel ini, akan membahas pengertian ransomware, cara kerjanya, jenis-jenisnya, dampak yang ditimbulkan, serta teknik pencegahan yang dapat Anda terapkan.

Apa itu ransomware?

Ransomware merupakan jenis malware berbahaya yang bertujuan mengenkripsi data pengguna pada perangkat komputer atau jaringan. Aksi ini umumnya dilakukan dengan maksud mendapatkan keuntungan, seperti uang atau pembayaran lainnya.

Dampaknya dapat mencakup kerugian finansial, pengaruh terhadap aktivitas individu dan bisnis, serta gangguan terhadap sistem operasi dan layanan bisnis.

Cara kerja ransomware

Ransomware memiliki cara kerja yang kompleks. Virus ini masuk ke sistem perangkat melalui metode serangan cyber, seperti phishing atau menyerang software yang belum diperbarui. Setelah berhasil, ransomware menyebarkan diri dan mulai memetakan jaringan file atau data yang akan dienkripsi.

Pelaku biasanya telah menargetkan jenis data tertentu, seperti dokumen, video, atau foto, untuk memudahkan proses enkripsi. Setelah data terenkripsi, pelaku meminta tebusan kepada pemilik perangkat untuk mendapatkan kunci enkripsi dan mengembalikan akses ke data.

Jenis-jenis ransomware

  • Leakware

Jenis ini mengancam untuk mempublikasikan atau membocorkan data penting jika tidak ada pembayaran. Sering digunakan untuk menyerang perusahaan besar atau lembaga pemerintah.

  • Lockers

Jenis ini tidak mengenkripsi data, namun mengunci layar perangkat dan meminta pembayaran untuk membuka kunci. Biasanya digunakan sebagai ancaman awal sebelum melakukan enkripsi data.

Dampak ransomware

  • Kehilangan data privasi

Ransomware dapat menyebabkan kehilangan data privasi pengguna, sulit untuk dipulihkan tanpa backup. Informasi yang bocor dapat disalahgunakan untuk transaksi ilegal atau kegiatan lainnya.

  • Kerusakan perangkat

Selain merugikan pengguna, virus ini dapat merusak perangkat komputer atau laptop. Kerusakan pada satu jaringan dapat memengaruhi kinerja keseluruhan perangkat.

Contoh kasus ransomware di Indonesia

Sebuah contoh kasus ransomware terjadi di Bank Syariah Indonesia (BSI), yang mengalami gangguan pada aplikasi mobile akibat kerentanan pada sistem dan software.

Nasabah kesulitan bertransaksi, dan pelaku ransomware menagih sejumlah uang sebagai tebusan. Kasus ini menyebabkan penurunan kepercayaan nasabah terhadap layanan bank.

Teknik pencegahan ransomware

Pastikan sistem perangkat Anda selalu diperbarui untuk mengatasi kerentanan yang dapat dimanfaatkan oleh ransomware.

  • Lakukan back-up rutin

Lakukan back-up data secara rutin untuk mengantisipasi kehilangan data. Pilih perangkat atau media penyimpanan yang mendukung fitur back-up otomatis.

  • Gunakan jaringan internet aman

Hindari menggunakan jaringan internet umum yang tidak aman, karena dapat menjadi sasaran empuk bagi ransomware. Pilih jaringan yang memiliki sistem keamanan yang handal.

Dengan menerapkan teknik pencegahan ini, Anda dapat melindungi perangkat Anda dari serangan ransomware yang dapat membahayakan data dan privasi Anda. Jangan lupa untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan teknologi keamanan perangkat elektronik.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR