Muhaimin Iskandar atau Cak Imin telah resmi terdaftar sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan. Pasangan dari Koalisi Perubahan itu mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (19/10/2023).
Saat ini, Cak Imin menjabat sebagai Wakil Ketua DPR periode 2019—2024 Bidang Kesejahteraan Rakyat. Cak Imin juga merupakan Ketua Umum partai kebangkitan Bangsa (PKB) sejak tahun 2005.
Sepak terjang organisasi
Sosok Cak Imin selama ini dikenal sebagai politisi dengan pengalaman berorganisasi yang tidak dapat diragukan. Sejak masih mahasiswa, Cak Imin telah aktif di berbagai organisasi di kampus.
Cak Imin pernah bergabung di PMII UGM sebagai Ketua Korp Mahasiswa Fisipol dan Ketua Umum. Ia kemudian didapuk menjadi Ketua Umum PMII Yogyakarta periode 1991—1997 serta Pengurus Besar dan Ketua Umum PMII periode 1994—1997.
Lolos ke Senayan di usia muda
Pada 1998, Cak Imin ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang baru saja dibentuk oleh KH Abdurrahman Wahid atau Gusdur.
Cak Imin lolos ke Senayan melalui Pemilu 1999 dan menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PKB. Pada usia yang masih sangat muda yaitu 33 tahun, Cak Imin terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 1999—2004.
Jabatan sebagai Wakil Ketua DPR RI kembali dipegang oleh Cak Imin pada periode 2004—2009.
Konflik internal PKB
Meski berhasil lolos ke Senayan sebagai kader PKB, Cak Imin justru terlibat konflik dengan Gus Dur. Ia dipecat PKB lantaran dianggap terlalu dekat dengan istana dalam pemerintahan SBY, sementara posisi PKB saat itu adalah oposisi.
PKB kemudian terpecah menjadi dua kubu yaitu PKB versi Cak Imin berdasarkan hasil Muktamar Semarang dan PKB versi Gus Dur selaku Ketua Dewan Syuro.
Setelah melalui jalur hukum, PKB Cak Imin akhirnya menang atas PKB Gus Dur dan menyingkirkan Yenny Wahid sebagai Sekjen PKB periode 2005—2010.
Kecam outsourcing dan perjuangkan nasib TKI
Pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Cak Imin ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009—2014.
Sebagai Menakertrans, Cak Imin getol melawan penggunaan istilah outsourcing atau alih daya yang dianggapnya sangat kabur. Terlebih, sistem yang juga ditolak oleh serikat pekerja itu sebetulnya tidak ada di dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Selain itu, Cak Imin juga memperjuangkan nasib para TKI di luar negeri yang teraniaya. Cak Imin mengecam keras peristiwa pemerkosaan TKI yang dilakukan anggota kepolisian Malaysia serta terus melakukan pendampingan kepada WNI yang bekerja di Negeri Jiran.
Setelah masa jabatannya sebagai menteri berakhir, Cak Imin terpilih kembali sebagai Ketua Umum PKB periode 2014—2019 dan periode 2019—2024. Pada tahun yang sama, Cak Imin juga menjabat kembali sebagai Wakil Ketua DPR RI periode 2019—2024.
Pada 2 September 2023, Anies Baswedan dan Cak Imin mendeklarasikan diri sebagai pasangan bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) pada Pemilu 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya.
Skandal “kardus duren”
Saat menjabat sebagai Menakertrans, nama Cak Imin sempat mencuat dalam skandal “kardus duren”.
Kardus duren merupakan tempat uang senilai Rp1,5 miliar yang ditemukan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi di kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2011.
KPK menangkap dua anak buah Cak Imin yang diduga menerima suap sebesar Rp1,5 miliar dari pengusaha bernama Dharnawati terkait program percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT).