9 Agustus 2023 19:08 WIB
Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Margareth Ratih. F
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta tengah menarik perhatian. Peristiwa ini berkaitan dengan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang diadakan baru-baru ini, di mana mahasiswa baru angkatan 2023 diminta untuk mendaftar ke aplikasi pinjaman online atau platform pinjol.
Kejadian ini menjadi sorotan setelah banyak tanggapan muncul di akun resmi media sosial Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Raden Mas Said Surakarta.
Banyak netizen yang mengkritik permintaan agar mahasiswa baru di institusi tersebut mendaftar ke aplikasi marketplace dan pinjol pada tanggal 4 Agustus 2023 lalu.
Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta, Mudhofir, telah memberikan tanggapannya melalui situs resmi universitas www.uinsaid.ac.id.
Dalam pernyataan tertulisnya, ia menyatakan telah melakukan beberapa klarifikasi terkait berita yang beredar di media dan jejaring sosial mengenai masalah sponsorship Festival Budaya yang terhubung dengan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Raden Mas Said Surakarta.
Mudhofir menjelaskan bahwa pelaksanaan PBAK sudah diatur dalam Pedoman Umum Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan untuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Nomor 4962 Tahun 2016 dan Pedoman Umum PBAK IAIN Surakarta yang ditetapkan melalui Keputusan Rektor IAIN Surakarta Nomor 295 Tahun 2017.
Biaya pelaksanaan PBAK UIN Raden Mas Said Surakarta juga telah dialokasikan dan dibiayai oleh kampus.
Membatalkan kerja sama
Sebagai respons terhadap situasi ini, pimpinan universitas telah memanggil dan memberikan teguran kepada DEMA dan SEMA UIN Raden Mas Said Surakarta agar segera membatalkan kerja sama dengan pihak-pihak yang berpotensi merugikan lembaga dan mahasiswa dalam waktu 24 jam.
Jika terdapat pelanggaran dalam upaya pencarian sponsorship oleh DEMA dan SEMA, Dewan Kode Etik Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta akan mengambil langkah-langkah yang sesuai.
Mudhofir menyatakan bahwa pihak universitas tidak memiliki informasi terkait kegiatan yang mengharuskan para mahasiswa baru untuk mendaftar ke akun pinjol ketika dihubungi melalui teleponnya.
"Ini perlu diluruskan, bahwa dari pihak kampus tidak tahu-menahu. Ini kegiatan mahasiswa yang tidak dilaporkan, makanya ini sedang kita pelajari. Jadi mahasiswa bertindak sendiri tanpa memberitahu ada berita," ucapnya.
KOMENTAR
Latest Comment