12 Oktober 2023 14:10 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza dilaporkan hancur setelah diterjang serangan udara Israel. Dalam serangan tersebut, seorang WNI dikabarkan meninggal dunia.
Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun saat memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).
"Bahkan rumah sakit Anda, rumah sakit Anda di Gaza, Rumah Sakit Indonesia, telah hancur. Satu orang WNI terbunuh," ungkap Zuhair, melansir bisnis.com.
Zuhair mengklaim WNI yang tewas sedang melakukan tugasnya sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit yang dibangun dari bantuan dana Indonesia untuk Palestina tersebut.
Diketahui RSI terletak di Beit Lahiya, Utara Jalur Gaza itu terdampak serangan Israel yang sudah terjadi sejak akhir pekan lalu.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal membantah jika ada WNI yang tewas akibat gempuran Israel.
"Bukan (WNI) Memang ada staf rumah sakit Rumah Sakit Indonesia yang meninggal (di Gaza), tetapi almarhum adalah staf lokal, warga negara Palestina,” jelas Lalu Muhammad Iqbal, mengutip Bloomberg.
Hal serupa juga disampaikan oleh Fikri Rafi’ul Haq, seorang warga negara Indonesia dan mahasiswa yang menjadi relawan di Lembaga Medis dan Kemanusiaan (MER-C) di Palestina.
“Satu staf lokal MER-C yang tengah berada di lokasi, Abu Romzi, (mati) syahid akibat serangan ini,” demikian keterangan MER-C Indonesia lewat akun Instagram @mercindonesia.
RSI dikabarkan terdampak serangan udara Israel setelah negara tersebut menargetkan sebuah pasar yang hanya berjarak 10 menit dari RSI pada Senin, 9 Oktober 2023 lalu.
Melansir Tempo, Fikri juga melaporkan kondisi terkini Rumah Sakit Indonesia yang dibangun dari donasi rakyat Indonesia tersebut.
“Sejauh ini kondisi RSI rusak parah, banyak plafon yang sudah hancur, ambruk. Suara-suara dentuman sangat kencang,” ujar Fikri pada Rabu, (11/10).
Walaupun begitu, RSI untuk Palestina tersebut masih bisa beroperasi. Menurut informasi yang ia dapat dari RSI, ada 150 korban jiwa dan 800 korban luka-luka yang dilarikan ke sana.
Fikri bersama dua WNI lainnya, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanzabil Al-Ayubi, merupakan tiga relawan MER-C yang ditempatkan di Jalur Gaza.
Sejauh ini mereka belum dievakuasi ke Indonesia karena situasi yang belum aman.
Sementara itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Palestina akan dilakukan ketika situasi di Palestina sudah aman.
“Kita sudah ada datanya (jumlah WNI), rencana evakuasi juga sudah ada, hanya saja situasi belum memungkinkan terjadinya pergerakan,” kata Retno ketika ditemui di sela-sela KTT AIS Forum di Nusa Dua, Bali, pada Rabu (11/10), mengutip Antara.
Sejauh ini Retno sudah meminta bantuan Palang Merah Internasional (ICRC) untuk membantu evakuasi WNI dari Jalur Gaza di Palestina, hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan para WNI.
“Karena prioritas utama adalah melakukan evakuasi WNI dengan selamat,” jelas Retno.
KOMENTAR
Latest Comment