Rusia Ingatkan Amerika Serikat Cs Bantuan ke Ukraina Bisa Memicu Perang Dunia Ketiga

13 Mei 2023 21:05 WIB

Narasi TV

Ilustrasi Tentara Ukraina berkendara menggunakan kendaraan lapis baja dekat Slaviansk, Rabu (3/9). (REUTERS/Gleb Garanich) via Antara

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

 
Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev mengingatkan campur tangan Barat dalam perang negaranya melawan Ukraina bisa menyebabkan bencana global.
 
Mantan Perdana Menteri Rusia itu menuding Barat melancarkan perang hibrida skala penuh melawan Rusia dengan menggunakan "tangan" Ukraina.
 
"Musuh kita dipancing habis-habisan oleh Amerika dan Eropa dengan segala jenis senjata mematikan, mereka mendorong teror (Ukraina) di wilayah perbatasan Rusia dengan komitmen sabotase dan pembunuhan politik," kata Medvedev saat berbicara dalam Forum Hukum Internasional Saint Petersburg, Jumat (12/5/2023) seperti dikutip Antara via Anadolu.
 
Medvedev menyebut Amerika Serikat dan sekutunya telah membawa konflik Rusia versus Ukraina menuju perang dunia ketiga yang dapat berdampak terhadap bencana global.
 
"Faktanya, mereka membawa masalah ini menuju Perang Dunia ketiga, ke bencana global di mana tidak akan ada pemenang," ujar dia menambahkan.

Medvedev juga menuding AS menggunakan struktur internasional, termasuk Mahkamah Pidana Internasional (ICC), untuk menekan lawan-lawannya.
Pejabat Rusia itu mengungkapkan bahwa tahun ini AS membiayai ICC sebesar 24 miliar dolar AS (sekitar Rp356,3 triliun), sebelum pengadilan di Den Haag itu mengeluarkan surat perintah penangkapan Presiden Rusia Vladimir Putin dan komisaris HAM Anak Maria Lvova-Belova atas tuduhan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak dari Ukraina secara ilegal.
 
"Itu terlihat seperti suap dari otoritas Amerika, yang diberikan khusus untuk kasus anti Rusia terkait konflik di Ukraina," kata Medvedev.
 
Medvedev mengatakan keadilan ekonomi internasional yang dijargokan Barat hanyalah fiksi lantaran tidak ada satu pihak pun yang bisa menghalangi kepentingan negara kuat dan kaya.
 
“Keadilan ekonomi internasional juga telah menjadi fiksi murni. Meskipun kebebasan dan persaingan diproklamirkan, tetapi nyatanya tidak ada seorang pun atau apa pun yang menghalangi negara kuat dan kaya untuk melindungi kepentingannya dengan cara apa pun, termasuk larangan diskriminatif yang diberlakukan untuk negara lain," ujar dia.
 
Medvedev juga memperingatkan bahwa pelanggaran perjanjian internasional mengarah pada konsekuensi yang mengerikan.
 
Ia juga mengharapkan organisasi regional, termasuk Shanghai Cooperation Organization bisa memainkan peran yang lebih penting di masa depan.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR