Israel telah lama menganggap Hizbullah sebagai ancaman utama di perbatasannya. Dengan ribuan pejuang terlatih dan persenjataan yang mencakup roket dan senjata lainnya, Hizbullah dianggap sebagai musuh yang paling tangguh bagi Israel. Para pejabat Israel menyoroti pasukan elit Radwan Hizbullah sebagai ancaman signifikan.
Mengapa Unit Ridwan Menjadi Ancaman?
Laporan New York Times menunjukkan bahwa unit Ridwan telah memimpin konflik berkepanjangan Hizbullah dengan Israel, terutama dalam serangan lintas batas yang meningkat saat Israel berperang dengan Hamas.
Analis militer Israel menyatakan bahwa Radwan menjalankan misi untuk menaklukkan wilayah Galilea di Israel utara.
Hizbullah, yang memiliki dukungan dari Iran, bersama dengan Hamas yang menguasai Jalur Gaza di selatan Israel, bisa memperluas konflik di perbatasan Israel-Lebanon.
Sejak serangan berdarah Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, ada kekhawatiran bahwa Hizbullah mungkin akan meniru tindakan tersebut.
Pasukan Ridwan dan Latihan Militer
Tamir Hayman, seorang pensiunan jenderal yang memimpin intelijen militer Israel hingga tahun 2021, mengatakan bahwa pasukan Ridwan berdedikasi untuk meniru serangan yang terjadi pada 7 Oktober di selatan Israel di wilayah utara. Untuk alasan ini, Israel tidak bisa membiarkan pejuang Ridwan tetap berada di perbatasan.
Pada musim semi lalu, pasukan Ridwan terlibat dalam latihan militer publik yang jarang dilakukan oleh Hizbullah, menampilkan persenjataan militer besar dan simulasi infiltrasi ke wilayah Israel.
Video propaganda yang diproduksi oleh Hizbullah memperlihatkan taktik unit kecil dan latihan penembakan, disertai ancaman terhadap Israel.
Fakta Tentang Pasukan Al Ridwan
Berikut beberapa fakta tentang pasukan elit Al Ridwan:
1. Terbentuk Sejak 1990-an
Hizbullah mulai melatih pejuang pasukan khusus sejak 1990-an. Awalnya dikenal sebagai "Pasukan Intervensi Cepat" atau "Unit Intervensi", namanya kemudian diubah menjadi Al Ridwan pada tahun 2008 untuk menghormati pemimpin senior Hizbullah, Imad Fayez Mughniyeh, atau "Haji Ridwan".
2. Tugas Khusus
Pasukan Ridwan adalah unit khusus Hizbullah yang memiliki tugas utama menyusup ke wilayah Israel dan komunitas sipil di wilayah Galilea. Selain itu, mereka juga melakukan operasi pengintaian dan intelijen terhadap sasaran Israel menggunakan UAV.
3. Anggota Berpengalaman
Pasukan Ridwan memiliki pengalaman dalam penggerebekan dan taktik unit kecil, termasuk penyergapan, pembunuhan, atau operasi yang memerlukan infiltrasi mendalam. Unit ini terdiri dari sekitar 2.500 tentara yang terbagi menjadi beberapa regu, dengan setiap sub-unit berjumlah 7-10 militan yang berbasis di desa-desa Syiah di Lebanon.
Sebelum menjadi anggota Al Ridwan, pejuang Hizbullah harus melalui berbagai pelatihan ketat seperti penembak jitu, perang anti-tank, pertarungan tangan kosong, pelatihan bahan peledak, mengemudi taktis, dan pelatihan pasukan khusus.
4. Pengalaman di Perang Suriah
Meskipun memiliki tugas utama untuk menyusup dan mengawasi wilayah Israel, pasukan khusus ini juga fleksibel dan menjalankan tugas lain jika dibutuhkan.
Pasukan Ridwan telah terlibat dalam perang saudara Suriah sejak 2015-2016 untuk mendukung pemerintah Suriah dan ditempatkan di wilayah Aleppo.
Mereka juga berperan dalam pertempuran al-Qusayr dan al-Qalamoun, yang menjadi penentu kemenangan pemerintah Suriah.
5. Peralatan dan Persenjataan
Pasukan Ridwan memiliki akses ke berbagai senjata di gudang senjata Hizbullah, termasuk senjata infanteri dan perang komando yang tersedia di pasar senjata.
Unit ini menggunakan kendaraan kecil yang sangat mobile seperti sepeda motor, sepeda quad, dan kendaraan ringan segala medan yang dilengkapi dengan ATGM Kornet buatan Rusia.