15 November 2023 10:11 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Sebagian penonton dibuat terpikat dengan kebaya yang dikenakan Jeng Yah dalam serial Gadis Kretek. Kebaya hitam dengan kerah tinggi ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu, namanya kebaya janggan. Bagaimana sejarah kebaya janggan yang digunakan Jeng Yah?
Janggan berasal dari kata jangga yang berarti leher. Kebaya ini memiliki detail kancing menyamping miring, berlengan panjang, bentuknya ramping, dan tidak terbuat dari bahan kain brokat.
Untuk motif sendiri boleh polos atau bermotif kembang batu. Yang terpenting, kebaya janggan harus berwarna hitam karena sesuai dengan aturan di lingkungan Keraton Yogyakarta. Inilah yang membuat kebaya janggan juga disebut janggan hitam.
Makna kebaya janggan
Kebaya janggan dibuat bukan tanpa makna. Kebaya ini justru melambangkan keindahan serta kesucian perempuan keraton dan perempuan Jawa. Warna hitam sendiri bermakna ketegasan, kesederhanaan, dan kedalaman.
Zaman dulu, penggunaan kebaya berkaitan dengan pembagian kelas. Biasanya kebaya hanya akan digunakan oleh perempuan Belanda atau kalangan bangsawan. Seiring berjalannya waktu, kebaya pun bisa digunakan oleh seluruh perempuan.
Biasanya kebaya janggan digunakan oleh abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta atau disebut estri punakawan. Semua abdi dalem bisa mengenakan kebaya janggan ini karena tak melambangkan pangkat atau tugas khusus yang diembannya.
Kebaya janggan akan digunakan oleh estri punakawan saat acara tertentu yang termasuk upacara besar. Acara ini diantaranya hajad dalem (sungkeman Keraton saat Idulfitri) dan caos bekti (tanda penghormatan kepada raja).
Sejarah kebaya janggan
Kebaya janggan pertama muncul sekitar 1830-an menjelang akhir Perang Diponegoro. Kebaya ini sering digunakan oleh Ratna Ningsih, istri Pangeran Diponegoro. Bahkan, kebaya ini juga digunakan untuk menyembunyikan patrem (senjata keris putri) ketika Ratna Ningsih mendampingi suaminya perang melawan Belanda.
Desain kebaya ini terinspirasi dari model seragam militer Eropa kala itu. Bedanya, kebaya janggan ini memiliki kancing. Kerahnya pun tinggi menutupi leher. Desain inilah yang membedakan kebaya janggan dengan kebaya pada umumnya yang memiliki leher rendah. Selain itu, kebaya janggan juga menyerupai surjan atau pakaian jas laki-laki Jawa.
Kini, kebaya janggan tak hanya digunakan oleh abdi dalem Keraton, melainkan juga masyarakat luas. Tak hanya Dian Sastrowardoyo dalam serial Gadis Kretek, beberapa artis lainnya seperti Adinia Wirasti dan Happy Salma juga sempat mengenakan kebaya janggan.
Apakah kamu tertarik mengenakan kebaya janggan dalam keseharian atau saat momen tertentu?
KOMENTAR
Latest Comment