Sejarah Sarung sebagai Simbol Kekayaan Bangsa Indonesia

18 Apr 2023 14:04 WIB

thumbnail-article

Pemakaian sarung semakin lazim dilakukan. Sumber: Antara.

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Margareth Ratih. F

Momen saat Presiden Joko Widodo menetapkan Hari Sarung Nasional pada 3 Maret 2019 menjadikan sejarah sarung sebagai bagian yang melekat dari bangsa Indonesia. Penetapan Hari Sarung Nasional tersebut dilakukan dalam acara Sarung Fest di Gelora Bung Karno.

Bahkan, belakangan ini sarung ikut masuk dalam berbagai perayaan atau gelaran fashion yang dikreasikan oleh para desainer terkemuka.

Sarung kini bukan hanya busana yang semata digunakan sebagai pelengkap saat beribadah dan beraktivitas sehari-hari, akan tetapi mulai merambah ke Industri mode masa kini.

Tentunya, sarung telah melalui sejarah panjang hingga sampai tahap ini. Adapun simbol-simbol yang melekat pada sarung seperti simbol budaya, keagamaan, keragaman, dan tradisionalitas ternyata berkaitan dengan negeri Timur Tengah.

Sejarah sarung di Indonesia

Sejumlah catatan sejarah menyebutkan bahwa sarung berasal dari Yaman. Catatan tersebut juga menuliskan tentang suku Badui yang tinggal di Yaman, suku tersebut memakai sarung sebagai busananya.

Pada saat itu, Suku Badui menggunakan kain putih sebagai bahannya yang dicelupkan ke dalam pewarna kain hitam agar tidak cepat terlihat kotor.

Penggunaan sarung sebagai busana akhirnya ikut meluas ke berbagai wilayah yang ada di dunia. Perjalan sarung ke wilayah Asia sendiri dibawakan oleh mereka yang berasal dari semenanjung Arab.

Abad ke-14 adalah pertama kali sarung masuk ke perdagangan di Nusantara. Sarung saat itu dibawa oleh para saudagar Arab yang juga turut menyebarkan agama Islam. Oleh karena itulah sarung identik dengan kebudayaan Islam dalam perkembangannya.

Menurut catatan dari buku Nusa Jawa SIlang Budaya: Batas-Batas Pembaratan (2005) yang ditulis oleh Denys Lombard, Pangeran Djajadiningrat dari Kesultanan Banten pada tahun sekitar 1902 menunjukkan bahwa masyarakat Jawa masih memakai sarung, jas model Jawa, dan kain tutup kepala (destar).

Namun demikian, budaya menggunakan sarung sebagai busana barangkali sudah ada di berbagai suku di Indonesia jauh sebelum catatan sejarah tersebut ada.

Di antaranya dapat dilihat dari berbagai daerah yang memang memiliki warisan peradaban tersebut. Misalnya adalah suku Bugis di Sulawesi Selatan, Masyarakat Bali, dan Masyarakat Nusa Tenggara Barat.

Demikian penjelasan terkait sejarah sarung yang menjadi salah satu simbol kekayaan Indonesia, yang mana pada 3 Maret 2019 ditetapkan sebagai Hari Sarung Nasional oleh Presiden Jokowi.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER