Sinopsis Dua Hati Biru, Film Lanjutan Dua Garis Biru yang Tayang Setelah Lebaran

Film Dua Hati Biru akan tayang di bioskop Indonesia mulai 17 April 2024. Film ini merupakan lanjutan dari Dua Garis Biru yang tayang pada 2019. Meski begitu, Dua Hati Biru sempat menuai berbagai respon warganet. Berikut sinopsis Dua Hati Biru.

Setelah sukses dengan film pertamanya, Gina S. Noer membuat lanjutan dari Dua Garis Biru yang berjudul Dua Hati Biru. Dalam film tersebut, Gina bersama Dinna Jasanti mengemas kehidupan Bima (Angga Yunanda) dan Dara (Aisha Nurra Datau) setelah memiliki anak.

Film ini sempat menjadi pembicaraan warganet. Sebab, tokoh Dara tidak lagi diperankan oleh Adhisty Zara. Pihak sutradara enggan membicarakan lebih lanjut mengenai perubahan karakter tersebut. Ia hanya menyebut bahwa Nurra Datau sangat cocok memerankan karakter Dara.

“Kalau menurut saya memang bagian dari tumbuh gitu. Ketika kita diskusi sama Zara, kita dikontrak memang ada di area itu,”ujar Gina dalam peluncuran trailer dan teaser poster pada Kamis (7/3/2024), dikutip dari Kompas.com.

Produser Dua Hati Biru, Chand Parwez menyebut bahwa film tersebut bukan sebuah sekuel, melainkan lanjutan Dua Garis Biru. Hal ini dikarenakan Dua Hati Biru banyak menceritakan tentang kelanjutan kisah Bima dan Dara setelah memiliki anak. 

Sinopsis Dua Hati Biru

Bicara Dua Hati Biru tentu tidak lepas dari kisah cinta sebelumnya. Di akhir Dua Garis Biru, terlihat Dara yang memutuskan ke Korea Selatan setelah melahirkan anaknya dengan Bima. Bima tidak melarang karena itu menjadi impian Dara sejak dulu. Kepergian Dara membuat Bima harus mengasuh Adam (Farrell Rafisqy) bersama orang tuanya. 

Kepulangan Dara ke Indonesia menjadi momen yang menyenangkan. Dara berusaha menjalin kedekatan dengan Adam. Dara dan Bima juga bisa memperjuangkan rumah tangga yang dibangun meski berusia muda.

Sayangnya, perjuangan yang dilalui tidaklah mudah. Dara dan Bima tak lepas dari masalah berhadapan dengan keluarganya masing-masing. Kedua orang tua masih sering menuntut mereka.

Di satu sisi, Dara dan Bima juga harus membesarkan Adam secara mandiri. Mengingat bahwa mereka pernah berjanji akan mempertahankan anak dalam kandungan Dara dan membesarkannya ketika sudah lahir.

Dua Hati Biru juga banyak mengeksplorasi karakter Adam. Hal ini untuk menunjukkan betapa pentingnya tumbuh kembang anak yang diasuh oleh orang tua muda. Keberadaan Adam sekaligus menghidupkan cerita Bima dan Dara.

Di Indonesia, aktor anak jarang mendapatkan porsi sangat banyak. Inilah yang membuat Gina S. Noer harus menggandeng sutradara baru dan bersama mengarahkan film Dua Hati Biru. Bahkan, mereka juga mempertimbangkan dampak psikologi anak atas ketenaran yang didapat dari film Dua Hati Biru.