Film Ketika Berhenti di Sini yang dibintangi oleh Prilly Latuconsina sedang tayang di bioskop. Sebelum menonton, alangkah lebih baik jika kamu membaca sinopsisnya terlebih dulu. Simak sinopsis Ketika Berhenti di Sini di bawah ini!
Ketika Berhenti di Sini adalah film kedua yang disutradarai oleh Umay Shahab. Sebelumnya, ia pernah menyutradarai film Kukira Kau Rumah (2022). Produser film ini adalah Prilly Latuconsina sekaligus menjadi tokoh utama dalam film tersebut. Film ini diproduksi oleh Sinemaku Pictures berkolaborasi dengan Legacy Pictures.
“Diawali dengan pertanyaan ‘bagaimana kalau suatu saat ini kita bisa berkomunikasi lagi sama mereka yang sudah tiada?’. Setelah muncul pertanyaan itu nyambung terhadap konsep kehilangan ini,” ujar sutradara Umay Shahab saat konferensi pers, dilansir dari Antara.
Pemeran dalam film ini di antaranya adalah Prilly Latuconsina sebagai Anindita, Bryan Domani sebagai Ed, Refal Hady sebagai Ifan, Lutesha sebagai Untari, Indra Brasco, Jourdy Pranata, Sal Priadi, Cut Mini, Widyawati, Marshel Widianto, Satrya Ghozali, dan Wina Marrino.
Cerita Prilly stres memerankan Dita
Dalam konferensi pers Ketika Berhenti di Sini, Prilly menceritakan pengalamannya ketika syuting. Ia menyebut sangat kesulitan hingga stres ketika memerankan sosok Dita. Pasalnya, Prilly harus memerankan karakter Dita yang sangat kompleks. Bahkan karakter itu terbawa sampai ke dunia nyata.
Prilly yang terkenal sebagai orang yang ceria mendadak hilang setelah memerankan karakter Dita. Hal tersebut disampaikan oleh Bryan Domani yang menyadari perubahan karakter Prilly di dunia nyata.
“Sampai pertama kali aku di-review sama lawan mainku, Bryan, dia bilang ‘mana Prilly yang bubbly (ceria) dan suka ketawa? Kamu kenapa depresif banget di sini?’ karena aku emang stress banget sama karakternya,”ujar Prilly dilansir dari Liputan6.
Sinopsis Ketika Berhenti di Sini
Ketika Berhenti di Sini bercerita tentang kisah asmara Anindita dan Ed. Awalnya, mereka bertemu karena kesalahpahaman. Seiring berjalannya waktu, Anindita dan Ed pun melalui petualangan bersama hingga berakhir pada kisah romantis.
Sejak pertemuannya, Ed sudah bekerja mapan menjadi arsitek di perusahaan miliknya. Sedangkan Dita masih dalam proses merintis karier. Perbedaan inilah yang membuat Dita insecure dan tanpa disadari sering menuntut Ed untuk memahaminya.
Hingga pada suatu waktu, Ed meninggal dunia karena kecelakaan. Dita dihantui rasa bersalah karena sering menuntut Ed. Dita pun sangat terpukul dan merasa kehilangan sosok Ed yang sudah bersamanya sejak empat tahun lalu.
Setelah dua tahun Ed meninggal, Dita mencoba menjalani hidup baru dengan sahabat yang kemudian menjadi kekasihnya, Ifan. Ia sudah menyimpan perasaan dengan Dita sejak duduk di bangku SMA. Ifan pun bertekad untuk mengobati Dita dari masa lalunya.
Hingga suatu hari Dita menemukan kacamata dengan teknologi Augmented Reality (AR) sebagai hadiah terakhir dari Ed. Kacamata LOOK tersebut bisa menghadirkan Ed seperti kenyataannya. Dita menjadi tidak bisa membedakan antara nyata dan tidak nyata.
Dapatkah Dita berdamai dengan masa lalunya dan mengikhlaskan kepergian Ed? Temukan jawabannya dalam Ketika Berhenti di Sini.