26 Juli 2023 15:07 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sindir anak muda yang tidak paham akan krisis keuangan. Hal tersebut disampaikannya pada Selasa (25/7/2023) dalam acara pembukaan Profesi Keuangan Expo 2023 di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta Pusat.
“Banyak generasi muda, milenial, yang mungkin tidak atau kurang familiar dengan krisis keuangan, baik di Indonesia maupun dunia. Namanya dua kata, krisis keuangan, berarti ada something wrong dengan keuangan yang menimbulkan krisis,”ujar Sri Mulyani dilansir dari CNNIndonesia.
Ia juga menyebut bahwa para profesional dan generasi muda perlu memahami dan mempelajari mengapa keuangan dapat menjadi sumber krisis. Apalagi sekarang banyak generasi milenial yang menjadi ahli keuangan.
Sri Mulyani juga berpesan agar para akuntan, aktuaris, konsultan pajak, dan profesi keuangan lain dapat menempatkan diri dengan baik. Jangan membatasi diri hanya di level sempit saja. Ia ingin para milenial pun masuk dalam kancah keuangan global, tidak sebatas di Asia Tenggara dan G20 saja.
“Krisis, krisis, krisis. Para profesional dan terutama generasi muda saya rasa perlu memahami dan mempelajari kenapa keuangan bisa menjadi sumber krisis,”ujarnya.
Tak lupa, Sri Mulyani juga menjelaskan tiga krisis keuangan yang pernah melanda Indonesia dan dunia. Krisis tersebut di antaranya:
Curhat Menkeu saat krisis keuangan
Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani juga curhat jika dirinya selalu disalahkan ketika terjadi krisis keuangan. Padahal, krisis dapat terjadi dari ahli keuangan yang salah hitung.
“Waktu krisis terjadi asuransi bertumbangan, emang pernah yang ditanya profesi akuntan atau aktuaris, enggak kan? Yang dimarahi Menteri Keuangan sih sering,”ujar Sri Mulyani.
Padahal, konsekuensi salah hitung dan krisis keuangan ini bisa berdampak di berbagai lini. Masyarakat menjadi kehilangan hartanya, negara harus mengambil dana publik untuk bailout, ada pihak yang menanggung kerugian besar, dan ada juga yang menikmati.
Sri Mulyani juga mengungkapkan kekecewaannya pada orang-orang yang berlabel profesional, namun tidak kompeten di bidangnya. Pada akhirnya, mereka tidak menjaga profesionalitas dan integritas sebagai ahli keuangan.
“Karena begitu profesi keuangan itu adalah sumber masalah entah karena dia tidak kompeten, dalam bahasa pergaulan bego atau lebih kasar lagi tolol, tapi memiliki predikat profesional. Itu bahaya,”tutupnya.
Pentingnya mengenal krisis keuangan
Krisis keuangan berarti keadaan keuangan atau perekonomian di suatu negara mengalami penurunan secara drastis. Hal ini ditandai dengan turunnya produk domestik bruto (PDB), anjloknya harga properti dan saham, serta naik turunnya harga karena inflasi.
Penyebab krisis keuangan ini ada bermacam-macam, diantaranya adalah utang negara yang berlebihan, laju inflasi tinggi, serta macetnya pertumbuhan ekonomi. Akibatnya, jumlah pengangguran pun meningkat lantaran banyak perusahaan mem-PHK karyawan.
Masyarakat juga sulit memenuhi kehidupan sehari-hari. Di satu sisi, pemerintah juga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan belanja negara. Oleh karena itu, krisis keuangan perlu dipahami oleh masyarakat luas karena ini menjadi masalah bersama.
KOMENTAR
Latest Comment