16 November 2023 10:11 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Hidup berdua dengan pasangan memang terdengar indah. Namun, ada juga orang yang terjebak dalam pernikahan beracun (toxic marriage). Lantas, apa definisi dan tanda toxic marriage? Simak penjelasannya berikut ini!
Toxic marriage sejatinya merupakan bagian dari toxic relationship. Mengutip verywellmind.com, toxic relationship adalah hubungan yang membuat seseorang merasa tak didukung, dipahami, merasa direndahkan, dan diserang. Jika bicara toxic marriage, berarti hubungan toksik ini terjadi dalam ikatan pernikahan.
Toxic marriage bisa dikategorikan sebagai kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Hal ini dikarenakan toxic marriage berujung pada tindakan menyakiti psikologis maupun fisik. Seseorang merasa tidak aman dalam menjalani hubungan ini karena selalu dibayangi rasa takut membuat pasangannya marah.
Ahli komunikasi dan psikologi California, Dr. Lilian Glass menyebut pasangan berada dalam toxic marriage apabila tak saling mendukung. Ada persaingan, rasa saling tidak menghormati, dan kurang kompak dalam pernikahan. Akhirnya, kebahagiaan pun tak bisa dirasakan bersama.
Tanda toxic marriage
Berikut ini tanda-tanda toxic marriage yang harus kamu waspadai:
Tindakan ini menunjukkan bahwa ia merasa kurang percaya diri dengan penampilan atau hal lain dalam kehidupannya. Kritik yang disampaikan pun seringkali membuatmu merasa selalu salah di matanya.
Kita memang tak harus selalu suka dengan lingkungan pergaulan pasangan. Namun, jika pasangan membatasi waktu dan pergaulanmu, maka ini bisa menjadi tanda toxic marriage. Seringkali tindakan posesif berlebihan justru membuat hubungan renggang.
Perdebatan atau pertengkaran memang wajar terjadi dalam hubungan pernikahan. Namun, jika pasangan sering memotong pembicaraan, tak mau mengalah, silent treatment, atau melakukan kekerasan fisik, maka ini bisa menjadi tanda toxic marriage.
Alih-alih mengomunikasikan masalah, pasangan memilih untuk diam adalah bentuk sikap yang toxic. Sejatinya masalah tak akan selesai hanya dengan diam. Apalagi jika pasangan tak mau mendengarkan apa yang sedang kamu keluhkan. Sebaliknya, hubungan yang sehat dapat dilihat ketika satu sama lain bisa saling jujur dan terbuka.
Memutuskan tetap tinggal bersama meski perilaku pasangan buruk juga termasuk toxic marriage. Apalagi jika kamu berharap pasangan dapat berubah sikap. Hanya karena kamu menemukan sedikit hal positif dalam hubungan, bukan berarti kamu harus tetap berada di dalamnya.
Keluarga dan teman terdekat sering mengkhawatirkan hubungan pernikahanmu juga bisa menjadi tanda toxic marriage. Pasalnya, mereka adalah orang-orang di luar pernikahan yang mungkin pernah mendengar atau melihat bagaimana sikap pasanganmu.
Dalam hubungan toxic, kamu seolah tidak menjadi diri sendiri. Kamu akan berusaha sekeras mungkin menjadi apa yang diinginkan pasangan, sekalipun itu tak sesuai dengan sikap dan pemikiran yang kamu miliki.
Itu tadi tanda-tanda toxic marriage. Jika kamu mengalami tanda-tanda tersebut dalam hubungan, segera komunikasikan dengan pasangan untuk mencari solusi bersama. Jika tak berhasil, maka kamu bisa meminta bantuan psikolog atau orang terdekat.
KOMENTAR
Latest Comment