4 April 2024 16:04 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Sholat Idul Fitri merupakan salah satu ibadah sunah yang dilakukan oleh umat Muslim pada saat hari raya Idulfitri.
Salat ini dilakukan setelah sebulan penuh melaksanakan puasa di bulan Ramadan. Salat dua rakaat ini diikuti dengan khotbah yang dilakukan setelah salat dialaksakan.
Hukum shalat yang dikerjakan selepas bulan Ramadhan ini adalah sunah muakad yang artinya sangat dianjurkan.
Mengenai tata caranya, salat Idulfitri tidak jauh berbeda dengan salat fardu, hanya saja ada beberapa gerakan yang sifatnya sunah.
Untuk mengetahui tata cara salat hari kemenangan ini, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى
Artinya, “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Allaahu akbar Kabiroo Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.
Artinya: "Allah Mahabesar, Mahasempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."
Pada sela-sela bacaan takbir membaca lafal berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subḫânallâhi wal ḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar.
Artinya, “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”
Dilakukan sebagaimana salat fardu biasanya.
Rukuk dilakukan sembari melafalkan:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhana rabbiyal 'adhimi wa bihamdihi.
Artinya, “ Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan maha terpuji.”
Berdiri dari rukuk sembari melafalkan:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allahu liman hamidah.
Artinya, “Aku mendengar orang yang memuji-Nya.”
Kemudian dilanjutkan membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du.
Artinya, “Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.”
Melakukan sujud dengan kepala diletakkan di lantai/tanah sembari melafalkan:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhana rabbiyal a’laa wa bi hamdih.
Artinya, “Mahasuci Rabbku Yang Mahatinggi dan pujian untuk-Nya,” (HR. Abu Daud).
Menegakkan badan ke atas setelah bersujud dan melafalkan:
بِّ اغْفِرْلِىْ وَارْحَمْنِىْ وَاجْبُرْنِىْ وَارْفَعْنِىْ وَازُقْنِىْ وَاهْدِنِىٌ وَعَا فِنِىْ وَاعْفُ عَنِّىْ
Rabighfirlii, Warhamnii, Wajburnii, Warfa’ni, Warzuqnii, Wahdini, Wa’aafinii, Wa’fuannii.
Artinya," Ya Allah, ampunilah dosaku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, berikanlah aku rezeki dan angkatlah derajatku."
Melakukan sujud kembali dan berdoa sebagaimana sujud pertama.
Pada rakaat kedua, takbiratulihram disunahkan dilakukan lima kali dengan doa yang sama dengan lafal pada rakaat pertama.
Membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek sebagaimana salat fardu biasa.
Melakukan rukuk dengan doa yang sama dengan rakaat pertama.
Setelah dan iktidal, bersujud sebagaiman salat fardu, dilanjutkan duduk di antara dua sujud dan duduk tahiyat akhir. Doa sama dengan lafal doa pada salat fardu biasa.
Selesai salam, jamaah dianjurkan untuk mendengarkan khotbah yang dibacakan oleh khatib sebelum beranjak meninggalkan tempat.
KOMENTAR
Latest Comment