Pencak silat merupakan seni bela diri tradisional asli Indonesia. Pada awal kemunculannya, pencak silat digunakan sebagai alat pertahanan diri dalam melawan binatang buas maupun sesama manusia.
Seiring berjalannya waktu, pencak silat tak hanya menjadi alat untuk membela diri, melainkan juga sebagai perwujudan estetika dan sarana memelihara kebugaran jasmani.
Pencak silat juga mulai diberikan aturan-aturan dan kode etiknya secara khusus agar tak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Dalam pencak silat, terdapat beberapa teknik dasar yang perlu dikuasai, terutama bagi pemula yang baru mempelajari jenis bela diri ini.
Teknik dasar pencak silat
Mengutip buku Pendidikan Pencak Silat: Membangun Jati Diri dan Karakter Bangsa karya Dr. Mulyana, MPd., berikut penjelasan terkait 5 teknik dasar yang ada dalam olahraga bela diri pencak silat.
1. Sikap
Terdapat setidaknya dua sikap dasar dalam pencak silat yakni sikap lahir dan sikap rohani.
Sikap fisik diperlukan untuk melakukan gerakan-gerakan atau jurus-jurus dengan teknik yang baik. Sementara itu, sikap rohani merupakan kesiapan mental dan pikiran untuk melakukan tujuan dengan waspada, siaga dan praktis.
2. Kuda-kuda
Kuda-kuda adalah posisi kaki tertentu yang menjadi dasar tumpuan untuk melakukan sikap serang dan gerak serang bela.
Kuda-kuda dapat dibagi ke dalam beberapa jenis yakni kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda tengah, kuda-kuda samping, kuda-kuda silang belakang, dan kuda-kuda silang depan.
3. Sikap pasang
Sikap pasang merupakan teknik berposisi siap tempur optimal dalam menghadapi lawan yang dilaksanakan secara taktis dan efektif.
Pelaksanaannya mengombinasikan kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan, sikap pasang dan kuda-kuda.
4. Gerak langkah
Gerak langkah merupakan teknik perpindahan atau perubahan posisi yang disertai kewaspadaan mental dan indra secara optimal untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan dalam rangka mendekati atau menjauhi lawan untuk kepentingan serangan dan belaan.
Pelaksanaannya mengombinasikan sikap tubuh dan sikap tangan.
5. Serangan
Serangan dalam pencak silat merupakan teknik untuk merebut inisiatif lawan atau membuat lawan tidak dapat melakukan serangan atau belaan.
Ditinjau dari komponen alat penyerang dan lintasannya, serangan dapat dibedakan menjadi beberapa tahap, yakni:
- Pukulan
Pukulan adalah teknik serangan yang menggunakan tangan atau lengan, contohnya meliputi pukulan tusuk, pukulan sangga, pukulan getok, pukulan totok, pukulan tinju, pukulan tampar, pukulan pagut, pukulan cambuk, pukulan busur, pukulan lingkar, pukulan tebas, pukulan papas, pukulan depan, dan pukulan samping.
- Sikutan
Berdasarkan lintasannya, sikutan terdiri atas sikutan tusuk, sikutan sangga, sikutan atas, sikutan samping ke luar, sikutan samping ke dalam, dan sikutan belakang.
- Tendangan
Tendangan dapat dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan lintasan dan perkenaannya, meliputi tendangan taji, tendangan depan, tendangan samping, tendangan busur, tendangan sabit, tendangan cangkul, tendangan lingkar, tendangan kuda, tendangan belakang.
- Lututan
Ditinjau dari lintasannya, lututan terdiri dari dua jenis yakni lututan samping dan lututan depan.
- Tangkapan
Tangkapan terdiri dari tangkapan dari luar dan tangkapan dari dalam.
- Kuncian
Kuncian ditinjau dari cara pelaksanaannya terdiri dari kuncian penggoyah, kuncian tiga titik, kuncian lengan, kuncian tungkai, kuncian bahu dan leher.
- Jatuhan
Jatuhan ditinjau dari komponen penyerangnya terdiri dari sapuan tegak, sapuan rebah, kaitan, ungkitan, dan guntingan.
- Belaan
Terakhir, belaan atau pertahanan merupakan teknik untuk menggagalkan serangan lawan. Berdasarkan sifatnya, belaan terdiri dari belaan layan dan belaan sambut. Sedangkan jika ditinjau dari pelaksanaannya, belaan layan terbagi menjadi 5 yakni hindaran, elakan, egosan, redaman, dan tangkisan.