8 Juni 2023 09:06 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Aksi tawuran di Jogja yang melibatkan kelompok silat PSHT dan suporter Brajamusti masih dibicarakan oleh publik meskipun sudah berakhir damai. Lalu, siapakah kelompok PSHT tersebut? Berikut profil dan informasi terkait PSHT.
Profil PSHT
Persaudaraan Setia Hati Terate atau dikenal dengan nama PSHT ini adalah perguruan silat yang berorientasi pada pengajaran budi luhur. PSHT termasuk satu dari sepuluh perguruan silat di Indonesia yang mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) pada 28 Mei 1948.
Pada tingkat pertama, PSHT akan memperkenalkan pencak silat sebagai warisan budaya bangsa Indonesia. PSHT meyakini bahwa dalam ajaran pencak silat terkandung unsur persaudaraan, olahraga, bela diri, seni budaya, dan kerohanian.
Ajaran-ajaran tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan ikatan persaudaraan sesama anggota PSHT. Tak heran jika PSHT sangat mengutamakan persaudaraan antar anggota atau warganya.
Siapapun dapat menjadi anggota PSHT tanpa memandang suku, ras, agama, gender, golongan, usia, hingga warna kulit. Hal ini karena PSHT berpegang pada ‘Bhinneka Tunggal Ika’ yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Sejarah berdirinya PSHT
PSHT pertama kali didirikan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Madiun tahun 1922. Ia adalah seorang pahlawan perintis kemerdekaan Republik Indonesia.
Awalnya PSHT bernama Setia Hati Pemuda Sport Club (SH PSC). Namun, kelompok ini dicurigai oleh pemerintah Belanda karena dianggap merupakan gerakan perlawanan. Akibatnya, SH PSC dibubarkan. Bahkan Ki Hadjar Hardjo juga dibuang ke Jember, Cipinang, dan Sumatera Barat.
Sepulangnya dari pengasingan, Ki Hadjar Hardjo kembali membentuk SH PSC. Saat itu, ia mengganti namanya menjadi Persaudaraan Setia Hati “Pemuda Sport Club”. Pada kongres pertamanya di Madiun, namanya pun resmi menjadi Persaudaraan Setia Hati Terate. Nama ini ditetapkan pada tanggal 25 Maret 1951.
Dalam perkembangan PSHT tidak terlepas dari jasa beberapa tokoh. Berkat jasa mereka, PSHT pun memiliki AD-ART (Anggaran Dasar-Anggaran Rumah Tangga), mendirikan yayasan, serta melebarkan sayap PSHT hingga memiliki banyak cabang di berbagai daerah.
Hingga kini, PSHT tersebar di 236 kabupaten dan kota di Indonesia, salah satunya di Yogyakarta. PSHT sudah membentuk komisariat di 10 perguruan tinggi negeri maupun swasta. Tidak hanya itu, PSHT juga membentuk 10 komisariat di sembilan negara yaitu Malaysia, Belanda, Russia, Timor Leste, Hong Kong, Korea Selatan, Jepang, Belgia, dan Prancis.
KOMENTAR
Latest Comment