Tradisi Malam Nisfu Syaban di Berbagai Daerah Indonesia, dari Sumbawa hingga Madura

20 Feb 2024 15:02 WIB

thumbnail-article

Photo Of Turned-On Night Lantern (Pexels)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Malam Nisfu Syaban adalah malam malam mulia bagi umat Islam, malam tersebut dipercaya menjadi waktu amalan manusia dilaporkan kepada Allah SWT.

Indonesia yang dikenal sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di seluruh dunia, memiliki berbagai tradisi keagamaan, salah satunya tradisi dalam merayakan malam Nisfu Syaban. 

Dinukil dari Harian Republika edisi 2 Mei 2016, tradisi di malam Nisfu Syaban di Indonesia dapat terlihat misalnya dalam masyarakat Betawi.

Bagi masyarakat Betawi, peringatan malam Nisfu Syaban telah menjadi tradisi serupa peringatan Maulidan dan Rajaban. Tradisi ini diperkirakan masuk ke Betawi melalui ulama dari Yaman sejak masa lampau.

Masyarakat Betawi terbiasa untuk melakukan malam peringatan Nisfu Syaban di masjid atau musala selepas salat Magrib.

Mereka akan menggelar doa bersama yang didahului oleh syiar agama oleh seorang ustaz atau kiai setempat.

Syiar keagamaan tersebut kemudian dilanjutkan dengan membaca tahlil dan diikuti pembacaan surat Yasin. Baru setelahnya dilakukan doa bersama.

Dalam kitab Qalyubi wa ‘Umairah karya Imam Syuhabuddin Ahmad al Burullusi al-Mishri, umat Islam disarankan untuk menghidupkan malam-malam hari raya besar keagamaan.

يندب إحياء ليلتي العيدين بذكر أو صلاة أولاها صلاة التسبيح، ويكفي معظمها وأقله صلاة العشاء في جماعة والعزم على صلاة الصبح  كذلك. ومثلهما ليلة نصف شعبان، وأول ليلة من رجب وليلة الجمعة لأنها محال إجابة الدعاء  

Artinya, “Disunahkan menghidupkan malam hari raya, Idulfitri dan Iduladha, dengan berzikir dan salat, khususnya salat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan salat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk salat Subuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Syaban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”

Tradisi malam Nisfu Syaban masyarakat Indonesia

Berikut ini merupakan tradisi masyarakat di beberapa daerah di Indonesia dalam merayakan malam Nisfu Syaban.

1. Masyarakat Madura

Dalam tradisi masyarakat Madura, malam Nisfu Syaban dirayakan dengan tradisi rebha. Tradisi ini dilakukan masyarakat lokal dengan membawa sejumlah jenis makanan yang dibawa ke dalam masjid untuk didoakan dan dinikmati bersama-sama.

Tradisi ini diyakini dapat memberikan berkah dan menambah tali silaturahmi dengan para sanak saudara dan juga tetangga.

2. Masyarakat Sumbawa

Masyarakat Sumbawa terbiasa merayakan malam Nisfu Syaban dengan melakukan mani Nisfu Syaban

Dalam tradisi ini, masyarakat Sumbawa akan mandi ke sungai pada sore hari menjelang Magrib sebelum memasuki malam Nisfu Syaban.

Bagi masyarakat setempat, mani Nisfu Syaban dilakukan untuk membersihkan diri agar suci dalam mempersiapkan diri memasuki malam Nisfu Syaban.

3. Masyarakat Betawi

Selain melakukan doa bersama di masjid setempat seperti dijelaskan di atas, masyarakat Betawi memiliki tradisi lain untuk merayakan malam Nisfu Syaban.

Tradisi tersebut adalah ruwah, yakni mengundang anggota keluarga besar untuk berkumpul dan menggelar doa bersama bagi kerabat atau keluarga yang telah meninggal.

4. Masyarakat Balangan

Tradisi menyambut malam Nisfu Syaban juga dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Serupa dengan tradisi di Madura, pada malam Nisfu Syaban, masyarakat Balangan akan membawa hidangan makanan ke masjid ketika salat Magrib berjamaah.

Setiap orang akan membawa beberapa porsi makanan yang dimasak sendiri atau dibeli. Nantinya, sebelum salat berjamaah dilaksanakan, makanan tersebut akan dikumpulkan.

Salat Magrib pada malam Nisfu Syaban akan dilanjutkan dengan acara doa bersama, kemudian makan bersama, dan ditutup dengan bergotong royong membersihkan masjid.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER