15 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia: Dari Manten Sapi hingga Bakar Batu

16 Jun 2024 21:05 WIB

thumbnail-article

Image Generate by AI .

Penulis: Growth Narasi

Editor: Growth Narasi

Idul Adha adalah salah satu hari raya besar dalam Islam yang dirayakan dengan penuh suka cita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan ini tidak hanya identik dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga dengan berbagai tradisi unik yang mencerminkan keragaman budaya dan kepercayaan masyarakat di berbagai daerah. Berikut adalah 15 tradisi unik Idul Adha di Indonesia yang menggambarkan keindahan mosaik budaya bangsa.

1. Grebeg Besar di Demak

Grebeg Besar adalah tradisi di Demak, Jawa Tengah, yang melibatkan arak-arakan gunungan hasil bumi seperti buah-buahan dan sayuran yang kemudian diperebutkan oleh warga. Tradisi ini melambangkan rasa syukur kepada Tuhan atas rezeki yang melimpah dan dipercaya membawa berkah.

2. Manten Sapi di Pasuruan

Di Pasuruan, Jawa Timur, sapi-sapi yang akan dikurbankan dihias layaknya pengantin dan diarak keliling desa. Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan terhadap hewan kurban yang akan disembelih.

3. Ngejot di Bali

Di Bali, umat Muslim berbagi makanan, minuman, dan buah-buahan dengan tetangga nonmuslim sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan, menunjukkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi yang tinggi.

4. Jemur Kasur di Banyuwangi

Di Banyuwangi, suku Osing merayakan Idul Adha dengan tradisi Jemur Kasur atau Mepe Kasur. Kasur-kasur dijemur di depan rumah sebagai simbol menolak bala dan menjaga keharmonisan rumah tangga.

5. Accera Kalompoang di Gowa

Di Gowa, Sulawesi Selatan, tradisi Accera Kalompoang melibatkan pembersihan benda-benda pusaka peninggalan Kerajaan Gowa sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan warisan budaya.

6. Bakar Batu di Papua

Di Papua, masyarakat memasak daging kurban bersama-sama dengan cara membakar batu hingga panas membara. Tradisi ini merupakan simbol kebersamaan dan rasa syukur atas berkah yang diberikan.

7. Maulud Nabi di Cirebon

Di Cirebon, Jawa Barat, tradisi Maulud Nabi melibatkan pembacaan sejarah Nabi Muhammad SAW dan arak-arakan benda pusaka peninggalan Sunan Gunung Jati, mencerminkan penghormatan terhadap Nabi dan Wali Songo.

8. Toron dan Nyalase di Madura

Di Madura, masyarakat yang bekerja atau tinggal di luar pulau akan pulang kampung (Toron) dan melakukan ziarah ke makam leluhur (Nyalase) untuk mendoakan mereka, mempererat hubungan keluarga dan menghormati leluhur.

9. Grebeg Gunungan di Yogyakarta

Di Yogyakarta, Grebeg Gunungan melibatkan arak-arakan gunungan yang berisi berbagai hasil bumi yang dibagikan kepada masyarakat. Tradisi ini simbol rasa syukur dan harapan akan kemakmuran.

10. Apitan di Semarang

Di Semarang, Jawa Tengah, Apitan adalah tradisi membawa hasil bumi ke balai desa sebagai simbol rasa syukur dan berbagi berkah dengan masyarakat setempat.

11. Balimau di Sumatera Barat

Di Sumatera Barat, tradisi Balimau adalah mandi bersama di sungai atau tempat pemandian sebagai simbol penyucian diri sebelum Idul Adha.

12. Ngaruat di Sunda

Di Jawa Barat, tradisi Ngaruat adalah ritual penyucian yang melibatkan doa bersama dan penyembelihan hewan kurban sebagai simbol membersihkan diri dari kesialan dan malapetaka.

13. Kaul di Sumba

Di Sumba, Nusa Tenggara Timur, Kaul adalah tradisi berdoa bersama dan menyembelih hewan kurban sebagai ungkapan syukur atas hasil panen dan rezeki yang diberikan.

14. Marbinda di Sumatera Utara

Di Sumatera Utara, khususnya di kalangan masyarakat Batak, Marbinda adalah tradisi menyembelih hewan kurban secara gotong royong dan dagingnya dibagikan kepada seluruh anggota komunitas.

15. Lebaran Ketupat di Lombok

Di Lombok, Nusa Tenggara Barat, tradisi Lebaran Ketupat dirayakan seminggu setelah Idul Adha dengan membuat dan membagikan ketupat sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.

Tradisi Idul Adha di Indonesia mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai sosial yang tinggi. Setiap daerah memiliki cara unik dalam merayakan hari raya ini, yang tidak hanya memperkaya budaya lokal tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan persaudaraan di antara masyarakat. Dengan memahami dan menghargai tradisi-tradisi ini, kita dapat menjaga warisan budaya bangsa dan memperkuat identitas nasional.

 

Topik:

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER