13 Juni 2023 16:06 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Twitter dikabarkan masih belum mau membayar utang kepada Google Cloud, layanan komputasi awan milik Google.
Keengganan Twitter tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada dukungan Google Cloud dalam sistem keamanan dan kepercayaan Twitter dapat dicabut.
Kerja sama Google Cloud dan Twitter tersebut mencakup sejumlah fitur, seperti fitur anti-spam, anti-eksploitasi anak, dan anti-pelecehan.
Melansir Platformer, kontrak antara Google Cloud dan Twitter seharusnya memasuki negosiasi perpanjangan pada Juni ini.
Kontrak kerja sama antara Twitter dan Google tersebut telah dimulai sebelum Twitter diakuisisi oleh Elon Musk.
Namun hingga saat ini belum diketahui alasan dasar Twitter menolak untuk membayar tagihan kepada Google.
Kabarnya lagi Twitter telah mencoba menegosiasikan kontrak kepada Google sejak bulan Maret lalu, tetapi negosiasi tersebut tidak berjalan lancar.
Dampak masalah utang tersebut tidak hanya menyeret dua perusahaan digital tersebut.
Google Cloud bukan satu-satunya perusahaan yang diajak kerja sama oleh Twitter. Perusahaan milik Elon Musk tersebut disebutkan juga melakukan kerja sama dengan Amazon.
Twitter disebutkan bekerja sama dengan Amazon Web Services untuk menyimpan dan memproses data melalui server milik AWS.
Kerja sama Twitter dengan AWS tersebut juga tengah bermasalah setelah Twitter dikabarkan belum membayar tagihan penggunaan server milik AWS.
Pada bulan Maret lalu, pihak Amazon disebutkan telah memperingatkan Twitter bahwa pihaknya akan menahan pembayaran iklan jika tagihan server AWS belum dibayarkan.
Masalah utang tersebut menjadi masalah baru perusahaan berlogo burung biru tersebut.
Sebelumnya, sejak diakuisisi oleh Elon Musk, Twitter memangkas biaya operasional secara besar-besaran.
Penghematan tersebut termasuk kebijakan melakukan PHK pada ribuan pegawai.
Tidak hanya itu, Elon Musk juga memangkas besar-besaran biaya infrastruktur perusahaan, termasuk belanja di layanan cloud, senilai USD1 miliar atau setara Rp14,847 triliun.
Belum lama ini, Elon Musk mengumumkan Linda Yaccarino sebagai CEO baru Twitter.
Sebelum bergabung dengan Twitter, Linda merupakan eksekutif bidang periklanan NBCUniversal, perusahaan media televisi di Amerika Serikat.
Penunjukkan Linda merupakan langkah Twitter untuk mengubah kas perusahaan menjadi positif kembali.
KOMENTAR
Latest Comment