Vaksin Flu Babi Afrika Pertama yang Dikembangkan Vietnam Hampir Disetujui

8 Jun 2023 15:06 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi vaksin virus flu babi. (Sumber: Pexels/Polina Tankilevitch)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Vaksin flu babi Afrika yang tengah dikembangkan oleh Vietnam hampir disetujui untuk digunakan. 

Vaksin ini sekaligus menjadi terobosan untuk mengatasi penyakit hewan paling mematikan di dunia yang sudah bertahun-tahun mengganggu pasar daging babi global.

Kerumitan virus ini menjadi kompleksitas pembuatan vaksin selama beberapa dekade. 

Tak sedikit dari percobaan vaksin yang gagal. Kini, dua vaksin yang dikembangkan bersama ilmuwan Amerika Serikat sudah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan.

“Kami belum pernah sedekat ini untuk mendapatkan vaksin yang kemungkinan berhasil,”ujar Kepala Departemen Sains Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) Gregorio Torres, dilansir dari Antara.

Kedua vaksin ini sudah mendapat persetujuan untuk uji coba penggunaan di Vietnam. Selanjutnya, vaksin akan diotorisasi secara nasional untuk menjadi inovasi pengembangan vaksin flu babi di Afrika. Kemungkinan vaksin ini juga akan dijual ke luar negeri.

Seperti diketahui, Vietnam terpilih menjadi negara yang akan diuji coba vaksin flu babi. Pasalnya, virus flu babi tidak lagi ditemukan di Amerika Serikat sehingga tidak bisa dikembangkan. 

Meski wabah ini sudah teratasi, Menteri Pertanian AS Thomas Vilsack menyampaikan keinginannya untuk membeli vaksin tersebut.

Mengenal vaksin flu babi Afrika

NAVET-ASFVAC adalah vaksin yang berasal dari virus hidup yang dilemahkan. Penggunaan vaksin ini sempat dilakukan tanpa izin di Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut lantas menimbulkan kekhawatiran apabila muncul flu babi jenis baru.

Vaksin ini sempat diuji coba lebih dulu. Ternyata vaksin NAVET-ASFVAC ini menunjukkan tingkat kemanjuran yang tinggi dan tidak berisiko. 

Sebanyak 600 ribu dosis sudah disetujui dalam penjualan awal kepada petugas Vietnam. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 ribu dosis sudah dikirimkan.

Pemberian vaksin ini sempat terhenti lantaran puluhan babi ditemukan mati pada pertengahan tahun 2022. 

Hal tersebut dikarenakan peternak yang menggunakan vaksin off-label (di luar perusahaan) kepada babi bunting.

Vaksin kedua yang diuji coba dan dikembangkan bernama AVAC ASF LIVE. Vaksin ini ditemukan peneliti Amerika Serikat, kemudian dikomersialkan oleh perusahaan Vietnam, AVAC. 

Vaksin AVAC ASF LIVE diklaim memiliki tingkat efikasi mencapai 95 persen sehingga disetujui untuk diedarkan.

Vaksin AVAC ASF LIVE sudah disuntikkan ke lebih banyak babi daripada NAVET-ASFVAC. 

Tim AVAC Vietnam harus terus mengevaluasi tingkat kekebalan vaksin setelah penyuntikan, serta memberi rekomendasi dan pedoman secara ketat bagi peternak. Namun, Departemen Pertanian AS (USDA) belum meninjau datanya.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER