Viral Bayi 54 Hari Meninggal Setelah Minum Jamu, Ini Aturan MPASI yang Benar

19 Jan 2023 18:01 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi kaki bayi yang baru lahir. Sumber: Freepik.

Penulis: Yohana Nabilla Wuryanto

Editor: Margareth Ratih. F

Baru-baru ini ranah media sosial dikejutkan dengan berita yang kurang mengenakkan, yakni seorang bayi yang baru berusia 54 hari dikabarkan meninggal setelah diberi minum jamu. Kabar tersebut dibagikan oleh akun Facebook yang bernama Aya Cans, yang disinyalir merupakan ibu dari si bayi.

Berdasarkan dari unggahan Aya Cans, anaknya yang masih berusia 54 dikabarkan sakit. Ia yang ingin membawa anaknya ke rumah sakit dilarang oleh keluarganya dengan dalih memakai obat tradisional saja. 

Obat tradisional yang dimaksud adalah jamu tradisional hasil perasan kencur dan daun kecipir. Tak lama setelah sang Bayi diberi minum jamu, penyakit yang diderita semakin parah, tanpa menunggu persetujuan keluarga, Aya Cans segera membawa anaknya ke rumah sakit.

Sayangnya karena penanganan yang kurang cepat, bayi dari Aya Cans dinyatakan meninggal dunia akibat sesak napas dan infeksi paru-paru hasil dari minum jamu tradisional tersebut.

Berita mengejutkan tersebut lantas viral di berbagai  media sosial pada Rabu (18/1/2023), dan mendapat berbagai komentar dari netizen. Lantas sebenarnya kapan bayi dapat diberi makanan atau minuman lain sebagai MPASI?

Usia Ideal Bayi Terima Asupan Selain Susu

Dilansir dari situs WHO, seorang bayi dapat mulai diberikan MPASI atau Makanan Pendamping ASI, mulai dari usia 6 bulan. Apabila bayi belum berusia 6 bulan, sebaiknya bayi diberi ASI atau susu formula. Karena sebelum usia 6 bulan, seorang bayi dianggap masih belum siap dan organnya belum sempurna untuk menerima asupan gizi selain ASI.

Meskipun sudah berusia 6 bulan, sebagai orangtua sudah seharusnya melakukan konsultasi dengan dokter anak kepercayaannya dalam urusan MPASI. Pasalnya dalam beberapa kasus, ada anak bayi  yang sudah berusia 6 bulan namun kondisi tubuhnya belum siap untuk menerima MPASI. 

Lebih lanjut, meskipun bayi sudah dapat menerima MPASI, makanan yang diberikan juga harus diperhatikan. Beberapa makanan pendamping yang dapat diberikan untuk MPASI di antaranya adalah, buah-buahan, daging (ayam, sapi), sayuran, hingga  makanan laut.

Makanan tersebut juga tidak langsung diberikan kepada sang buah hati dalam bentuk utuh. Orangtua harus menghancurkannya hingga benar-benar halus dan cukup cair untuk dapat dicerna oleh bayi. Tentunya selain memperhatikan tekstur, orangtua juga harus memperhatikan jumlah kalori yang ada dalam setiap menu.  Karena bila jumlah kalori yang ada tidak mencukupi, maka pemberian MPASI sama saja tidak memberikan dampak yang baik bagi buah hati.

Menurut WHO (World Health Organization), bayi dengan yang berusia 6 bulan hingga 8 bulan membutuhkan 200 kkal per hari, kemudian bayi dengan usia 9 bulan hingga 11 bulan, akan membutuhkan 550 kkal per harinya. Diikuti oleh 550 kkal per hari untuk bayi berusia 12 hingga 23 bulan.  

Jadi, bila bayi di usia yang belum bisa menerima makanan selain asi atau susu formula mengalami sakit, segera konsultasikan ke dokter atau tenaga kesehatan lainnya. 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER