Makam Kuno Berkijing Putih Bermunculan Akibat Air Waduk Gajah Mungkur Surut

14 September 2023 16:09 WIB

Narasi TV

Seperti tahun ini, kemarau tahun 2022 lalu pun kawasan pemakaman lama yang sudah menjadi dasar Waduk Gajah Mungkur terlihat saat terjadinya penyusutan air di Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sumber: Antara.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Makam kuno di tengah Waduk Gajah Mungkur terlihat muncul ke permukaan. Banyak batu kijing putih berserakan. Ada yang kondisinya utuh, ada juga yang rusak karena terkikis air. Ada yang nama jenazahnya masih terlihat, ada pula yang sudah sulit terbaca.

Makam ini terlihat karena air waduk menyusut selama musim kemarau tahun 2023. Di sana juga terlihat adanya jalan setapak yang bisa dilewati sepeda motor hingga mendekati kompleks makam.

Kompleks makam juga dikelilingi oleh lahan pertanian. Saat air waduk menyusut, warga setempat memanfaatkan lahan yang biasa tergenang air untuk bercocok tanam. Tak jauh dari sana, ada sebuah perkampungan yang masuk dalam Kelurahan Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah.

“Ya seperti itu. Kalau kemarau muncul (makam), hujan nggak kelihatan. Mulai surut sejak Agustus sampai sekarang ini,” ujar Camat Wuryantoro Soemardjono Fadjari pada Senin (11/9/2023) dilansir dari detikJateng.

Kemunculan kijing ini menunjukkan bahwa dulunya perairan Waduk Gajah Mungkur adalah permukiman warga. Sebanyak 41.000 warga yang tinggal di 45 desa di enam kecamatan Wonogiri harus transmigrasi karena adanya pembangunan waduk tersebut.

Perihal batu kijing berwarna putih, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri Dennys Pradita menyebut bahwa itu adalah jenis batuan kapur yang banyak ditemukan di Wonogiri selatan.

Persediaan air masih aman

Perum Jasa Tirta (PJT) 1 yang mengelola Waduk Gajah Mungkur menyebut persediaan air di waduk masih aman meskipun terus mengalami penyurutan. Hal ini dikarenakan elevasi air masih berada di angka 130,18 meter, mengingat angka elevasi terendah yaitu 127 meter.

Penyusutan debit air ini dikarenakan musim kemarau panjang yang diperkirakan sampai akhir tahun 2023 hingga awal tahun 2024 mendatang. Tak heran jika air yang masuk ke waduk berkurang karena tidak ada hujan.

Meski begitu, jika tak ada hujan sama sekali, persediaan air di Waduk Gajah Mungkur ini hanya bisa diandalkan sampai pertengahan Oktober 2023. Mengingat air Waduk Gajah Mungkur biasa digunakan untuk air bersih di 12 kabupaten/kota, irigasi, dan menggerakan turbin listrik.

“Kita upayakan karena yang masuk kurang, kita rilis kebutuhannya kita upayakan tidak lebih dari apa yang dibutuhkan di hilir sungai,”ujar Kepala Sub Divisi Jasa ASA III/I PJT 1 Fendri Ferdian saat diwawancarai Kompas TV.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR