25 Mei 2023 17:05 WIB
Penulis: Elok Nuri
Editor: Rizal Amril
Dalam Islam, terdapat waktu-waktu tertentu yang mustajab untuk berdoa. Islam sendiri mengajarkan berdoa sebagai salah satu cara berkomunikasi antara seorang hamba dengan Sang Khalik.
Pada hakikatnya berdoa bisa dilaksanakan kapanpun dan dalam keadaan apapun, namun dalam kitab Ihya Ulumuddin dijelaskan ada waktu dan momen-momen tertentu yang baik dilakukan untuk berdoa.
أن يترصد لدعائه الأوقات الشريفة كيوم عرفة منالسنة ورمضان من الأشهر ويوم الجمعة من الأسبوع ووقت السحر من ساعات الليل
Artinya, “Hendaklah mengamati atau memilih waktu-waktu yang baik untuk berdoa. Di antara waktu yang baik berdoa adalah hari Arafah, puasa Ramadan, hari Jumat, dan waktu menjelang Subuh.”
Berikut adalah waktu-waktu mustajab untuk berdoa beserta penjelasan dalilnya.
Doa yang paling mustajab yang pertama adalah dilakukan pada hari Jumat, hal ini merujuk pada hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari sahabat Abu Hurairah Radhiallahuanhu berikut.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر يوم الجمعة ، فقال : فيه ساعة ، لا يوافقها عبد مسلم ، وهو قائم يصلي ، يسأل الله تعالى شيئا ، إلا أعطاه إياه . وأشار بيده يقللها
Artinya, “Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut.” (HR. Bukhari).
Hujan erat kaitannya dengan sebuah keberkahan dan kenikmatan dari Allah Swt, oleh karenanya hendaknya kamu memperbanyak doa baik saat turun hujan dan memohon semua keinginan.
Hal tersebut sesuai dengan hadis Nabi Muhammad saw. berikut:
ثنتان ما تردان : الدعاء عند النداء ، و تحت المطر
Artinya, “Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika azan berkumandang dan ketika hujan turun.” (HR Al Hakim).
Waktu mustajab selanjutnya adalah saat sujud ketika melaksanakan salat.
Sujud merupakan sebuah simbol pengakuan kelemahan seorang hamba di hadapan Tuhannya, oleh karenanya waktu tersebut menjadi waktu yang baik untuk berdoa.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد . فأكثروا الدعا
Artinya, “Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu.”
Waktu mustajab untuk berdoa selanjutnya adalah waktu berbuka puasa.
Hal tersebut karena saat berbuka merupakan waktu yang memiliki keberkahan sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadis berikut:
للصا ئم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاءربه
Artinya, “Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-nya kelak.” (HR.Muslim).
Selanjutnya adalah waktu antara azan dan iqomah. Hal tersebut sesuai dengan keterangan hadis berikut, Nabi Muhammad saw bersabda:
ثنتان لا تردان أو قلما تردان الدعاء عند النداء وعند البأس حين يلحم بعضهم بعضا
Artinya, “Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika azan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang.”
Dalam hadis yang diriwayatkan Tirmidzi berikut ini juga Rasulullah saw. menjelaskan mengenai waktu antara azan dan iqomah.
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:
الدعاء لا يرد بين الأذان والإقامة
Artinya, “Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak.” (HR. Tirmidzi).
KOMENTAR
Latest Comment