Belajar Adab Terhadap Lawan Jenis dari Kisah Nabi Musa AS

10 April 2023 15:04 WIB

Narasi TV

Penulis: Bima Nur M.R.

Editor: Surya Wijayanti

Mendapatkan dan menghabiskan hidup bersama pasangan yang tepat menjadi keinginan individu. Namun, terminologi “pasangan yang tepat” menjadi sebuah perdebatan tersendiri, sebab hal tersebut bersifat subjektif. Di sisi lain, sebaik-baiknya pilihan kita adalah pilihan Tuhan menjadi yang terbaik.

Lantas, bagaimana cara kita mengetahui indikator pasangan tepat yang tidak hanya menurut kita tetapi juga Tuhan?

Kisah Nabi Musa AS dalam fase ia menikah mengajarkan kita beberapa hal yang dapat kita renungkan dan amalkan. Tentu saja dalam upaya untuk memperoleh pasangan hidup yang tepat. Apa saja yang dapat kita petik hikmah dan ajarannya?

Menceritakan Kekaguman kita Kepada Orang Tua

Sebagai anak, kita pasti pernah mengalami rasa kagum terhadap seseorang namun enggan sebab malu untuk menceritakan hal itu kepada orang tua kita. Bagi Quraish Shihab, justru ketika kita sedang kagum dengan seseorang akan menjadi jauh lebih baik jika kita mencurahkan isi hati kita kepada orang tua kita.

“Jangan malu-malu menggambarkan kekaguman Anda kepada orang tua Anda ‘bahwa saya senang dengan si A’. Justru itu jauh lebih baik daripada curhat ke sahabat karena kalau curhat kepada sahabat yang tidak mengerti bisa dijerumuskan Anda” terang Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab episode “Kisah Pernikahan Nabi Musa As: Saling Jaga Kehormatan Antara Perempuan & Laki-Laki”.

Rasa Malu itu Wajar, Tapi…

Dikisahkan sebelum Nabi Musa AS dan istrinya menikah, ayah dari sang istri sempat meminta kepada anaknya untuk mengundang Nabi Musa AS ke rumahnya. Namun, saat di perjalanannya menyampaikan undangan tersebut, turut dikisahkan bahwa ia berangkat penuh dengan rasa malu sebab sudah ada cinta dalam hatinya kepada Nabi Musa AS.

Namun, ada hal menarik di balik rasa malu yang dia rasakan saat itu. “Dikatakan dia malu [tetapi] tidak genit, tidak gugup, tidak gagap, [dan] tidak genit. Itu namanya cinta disertai dengan percaya diri yang penuh” jelas Quraish Shihab.

Saling Menjaga Kehormatan

Momen disaat Nabi Musa AS telah menyanggupi undangan dari sang calon mertua, ia berjalan bersama dengan sang calon istri. Namun, ada hal menarik yang terjadi di antara mereka, suatu hal yang sudah semestinya juga kita pegang teguh dalam keseharian kita: saling menjaga kehormatan.

“Nabi Musa berkata ‘kamu di belakang, saya di depan. Beri saya petunjuk, apakah jalan lurus, ke kanan, atau ke kiri.’ Dia [Nabi Musa AS] tidak ingin melihat gerak-gerik perempuan di depannya. Dia ingin menjaganya.” ujar Quraish Shihab.

Kisah itu turut mengajarkan kita tentang bagaimana sebaiknya kita beradab ketika sedang bersama lawan jenis, tuntunan-Nya sudah tergambarkan dengan jelas dalam kisah tersebut.

“Dan, itu juga salah satu adab dalam kita berbicara dengan [lawan jenis]. Dan, itu juga salah satu adab bagi perempuan agar jangan menampakkan gerak-gerik badannya di depan orang-orang yang tidak wajar melihatnya” pungkas Quraish Shihab

Mau tahu lebih banyak tentang kisah-kisah lainnya?

Saksikan Shihab & Shihab edisi Ramadan berikutnya, tayang setiap hari jelang waktu berbuka puasa di Indosiar dan Vidio.com setiap harinya. Shihab & Shihab menemani kamu menantikan waktu berbuka puasa dengan dialog antara Quraish Shihab dan Najwa Shihab membahas kisah-kisah menarik dan berharga dalam Al-Qur’an.

Sampai jumpa menjelang waktu berbuka!

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR