Belajar Makna Astagfirullah: Memohon agar Bersih dari Aib, Dosa dan Penyakit Hati

24 Maret 2024 23:03 WIB

Narasi TV

Belajar Makna Astagfirullah: Memohon agar Bersih dari Aib, Dosa dan Penyakit Hati

Penulis: Randu Dahlia

Editor: Suryawijayanti

Pernah gak pas nahan emosi yang meletup-letup diingatkan untuk beristigfar?

Lupa membawa atau melakukan sesuatu kemudian beristigfar ?

Setelah melakukan kesalahan, langsung beristigfar?

Atau pernah gak..pas kaget, terus  langsung  mengucap Astagfirullah?

Istigfar dengan mengucap Astagfirullah atau Astagfirullahaladzim merupakan salah satu kosakata keagamaan yang lekat dalam kehidupan umat Muslim.. Istigfar menjadi obat segala kegundahan dan menjadi alat bagi umat muslim agar selalu mengingat Allah SWT dan memohon pertolongannya. Lantas apa makna istigfar sesungguhnya? Jika dilihat dari segi bahasa, setidaknya ada dua makna yang terkandung dari istigfar: menutupi dan mengobati.

Quraish Shihab menuturkan, “ketika kita berkata Astagfirullah kita bermohon kepada Allah SWT agar ditutupi. Apa yang ditutupi? Bisa bermacam- macam. Al- Ghazali menyebut sekian banyak hal ditutupi Allah SWT. Pertama, isi dalam sini (perut/ jasmani) yang tidak sedap dipandang mata. Kedua, isi hati kita. Misal ketika membenci seseorang, orang lain tidak mengetahui karena Allah SWT tutupi. Ketiga, dosa-dosa. Sekian banyak koruptor tidak ketahuan, itu Allah tutupi. Dosa terbagi, ada dosa antara kita dengan tuhan dan ada dosa antara kita dengan manusia.”

Terdapat dua cara  Allah SWT menutupi dosa umat-Nya. Allah SWT akan menghapus dosa antara Tuhan dan manusia, selain itu Allah SWT akan mengambil alih dosa antara sesama manusia. Lalu bagaimana caranya kita meminta Allah SWT menutup dosa kita?

Kita bisa mengamalkan doa ini, Rasulullah SAW mengajarkan doa: “Ya Allah, sesungguhnya aku memiliki dosa kepada-Mu dan dosa yang kulakukan kepada makhluk-Mu. Aku bermohon Ya Allah, agar Engkau mengampuni dosa yang kulakukan kepada-Mu serta mengambil alih dan menanggung dosa yang kulakukan kepada makhluk-Mu.”

Lebih jauh Quraish Shihab dalam buku Kosakata Keagamaan menjelaskan bahwa Allah SWT tidak hanya menutupi apa yang dirahasiakan manusia terhadap orang lain, tetapi juga menutupi sekian banyak pengalaman-pengalaman masa lalunya, kesedihan atau keinginannya yang semua dipendam atau ditutupi Allah SWT di bawah sadar manusia, karena apabila hal ini ditampakkan pada orang lain, atau diperlihatkan maka hati yang bersangkutan akan resah  dan bisa jadi mendapatkan gangguan yang tidak kecil.

Selain bermakna menutupi, istigfar juga bermakna mengobati, sehingga Astagfirullah juga bermakna meminta Allah menyembuhkan penyakit hati: “Ya Allah obati penyakitku, bukan hanya penyakit jasmani, tapi juga penyakit rohani. Nah..itu arti Astagfirullah,” tutur Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab spesial Ramadhan yang tayang jelang buka puasa di Indosiar dan Vidio,com.

Mungkin sebagian dari kita sering menyamakan istigfar dengan taubat karena keduanya sama-sama memiliki unsur ‘penyesalan’, namun istigfar dan taubat berbeda. Quraish Shihab menjelaskan semua taubat mengandung istigfar, tapi istigfar belum cukup, menjadi syarat taubat. Taubat lebih luas maknanya dibanding istigfar. Istigfar lebih pada menyesal dan hanya mengucap, taubat lebih dari itu.

Semoga setelah lebih mendalami makna istigfar dan memahami perbedaannya dengan taubat, kita lebih terbiasa mengucap istigfar saat melakukan kekeliruan.  

Jangan lupa untuk sama-sama belajar mendalami kosakata keagamaan dengan menyaksikan Shihab & Shihab di Indosiar dan Vidio.com,  setiap hari jelang berbuka puasa selama bulan Ramadan.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR