Belajar Makna Lillahi Ta’ala: Tulus, Ikhlas dan Sesuai Tuntunan Allah SWT

23 Maret 2024 19:03 WIB

Narasi TV

Belajar Makna Lillahi Ta’ala: Tulus, Ikhlas dan Sesuai Tuntunan Allah SWT.

Penulis: Randu Dahlia

Editor: Suryawijayanti

Mungkin kita sering enggak sadar bahwa dalam kehidupan sehari-hari semua aktivitas  yang dilakukan umat Muslim harus disertai dengan niat untuk Allah SWT. Kalimat yang biasa diucapkan umat Muslim saat berniat melakukan sesuatu adalah Lillahi Ta’ala. Kalimat ini enggak asing karena kita sering menggunakannya dalam banyak hal termasuk dalam bacaan niat salat dan niat puasa, seperti ini:

Niat Salat Subuh: 

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

"Usholli Fardlon Shubhi Rok'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa-an Lillahi Ta'aala"

Artinya: "Aku niat melakukan salat fardu subuh 2 rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta'ala"

Niat Puasa Ramadan: 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

“Nawaitu Shauma Ghadin ‘An Ada’i Fardhi Syahri Ramadhana Hadzihis Sanati Lillahi Ta’ala.”

Artinya: “Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala”

Quraish Shihab dalam buku Kosakata Keagamaan menyebutkan bahwa Lillahi Ta’ala bisa diterjemahkan sebagai ‘demi karena atau untuk Allah SWT’. Kata “karena” atau “untuk” yang terkandung dalam Lillahi Ta’ala bukan berarti apa pun yang kita lakukan memiliki manfaat untuk Allah SWT. Sungguh tidak ada sesuatu pun yang dibutuhkan Allah. Tidak ada yang dilakukan atau diperintahkan-Nya bertujuan untuk kepentingan zat-Nya, Allah SWT Mahasempurna.

 Al-Qur’an surah Al-An’am (6), 162 menyatakan: 

قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Qul inna shalâtî wa nusukî wa maḫyâya wa mamâtî lillâhi rabbil-‘âlamîn

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”

Ayat diatas mengajarkan pada setiap umat Muslim, salat dan seluruh ibadahku, hidupku bersama dengan segala yang terkait dengannya, baik tempat, waktu, harta, kedudukan maupun aktivitas dan matiku, yakni iman dan amal shaleh yang dibawa mati, kesemuanya dilakukan hanyalah semata-mata untuk Allah SWT.

Quraish Shihab menuturkan, “paling tidak ada dua unsur penting yang terkandung dalam Lillahi Ta’ala, keikhlasan beramal dan kesesuaian dengan tuntunan Allah SWT”. Ikhlas mengandung makna tanpa pamrih, namun Quraish Shihab menegaskan dalam hal beribadah, umat Muslim boleh pamrih, boleh beribadah dengan berharap sesuatu selama sesuai dengan tuntunan Allah SWT.” 

Kemudian Quraish Shihab memberikan contoh lain tentang ‘sesuai dengan tuntunan Allah’, “Ketika seseorang berkata pada kita: ‘aku mencintaimu Lillahi Ta’ala’. Jangan langsung percaya, pastikan dulu saat saya melanggar (ketentuan Allah) apakah dia akan tetap mencintai saya? Kalau iya.. itu tidak Lillahi Ta’ala karena pelanggaran itu bertentangan dengan ketentuan Allah SWT. Jadi, kalau dia cinta Lillahi Ta’ala, dia seharusnya menegur ketika saya

melakukan hal tidak benar (melanggar ketentuan Allah).”

Nah selain ‘cinta lillahi ta’ala mungkin dalam keseharian terkadang kita juga mendengar ungkapan: ‘sumpah lillahi ta’ala’. Tepatkah penggunaan kalimat ini?

Quraish Shihab menuturkan, “kita lihat dulu maksudnya apa sumpah lillahi ta’ala? Dia bohong atau tidak, kalau bohong. Itu terlarang. Sumpah itu mengandung makna bersedia mendapat kutukan kalau saya berbohong, itu arti sumpah. Disumpah menjalankan tugas sebagai pegawai negeri, itu mengandung arti saya bersedia dijatuhi sanksi kalau saya melanggar”. Oleh karenanya Islam mengajarkan pada umat-nya untuk  berhati-hati mengucap sumpah dan  melarang bersumpah, kecuali atas nama Allah SWT semata.

Sebegitu dalam dan penting makna Lillahi Ta’ala dalam setiap langkah kehidupan kita. Semoga kita makin sering mengamalkannya. Misal:

Kita makan  diniatkan Lillahi Ta’ala

Kita meeting kerjaan diniatkan Lillahi Ta’ala.

Kita lari, nge-gym, pilates, berenang diniatkan Lillahi Ta’ala.

Kita berpergian ke sekolah, kampus atau kantor diniatkan Lillahi Ta’ala.

Nah..kita bisa banget loh lebih banyak belajar kosakata keagamaan lainnya dengan selalu menyaksikan Shihab & Shihab di Indosiar dan Vidio.com setiap hari jelang berbuka puasa selama bulan Ramadan. Eitsss… don’t forget kita belajar kosakata keagamaan, tentunya diniatkan Lillaahi Ta’ala.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR