Kisah Fir’aun: Dosa yang Tak Termaafkan

10 April 2023 15:04 WIB

Narasi TV

Penulis: Bima Nur M.R.

Editor: Surya Wijayanti

Kita sudah akrab dengan kisah pengenggalaman Fir’aun dalam kisah Nabi Musa AS. Namun, Fir’aun secara historis tidak merujuk pada suatu nama, melainkan jabatan yang diemban oleh individu yang diceritakan dalam kisah Nabi Musa AS.

Hal tersebut dijelaskan Quraish Shihab dalam program Shihab & Shihab episode “Kisah Fir’aun: Dosa Terbesar Fir’aun Mengaku Sebagai Tuhan”. “[Fir’aun itu] gelar. Sama kayak presiden, raja, emir” terang Quraish Shihab.

Namun, pertanyaannya adalah jika Fir’aun adalah gelar yang disematkan kepada orang, lantas Fir’aun mana yang diceritakan dalam kisah Nabi Musa AS?

Mengenal Fir’aun

Di awal kisah Nabi Musa AS, kita turut diceritakan bahwa Nabi Musa AS ditemukan dan dirawat dari bayi hingga dewasa oleh Fir’aun. Akan tetapi, di akhir cerita, kita turut disajikan kisah bagaimana Fir’aun tenggelam di tengah lautan yang dibelah oleh Nabi Musa AS saat hendak mengejarnya. Apa yang membuat pembuka dan penutup kisah ini berbeda?

Quraish Shihab menjelaskan  kisah pembuka dan penutup Fir’aun dalam riwayat Nabi Musa AS adalah dua individu yang berbeda. “Jadi, Fir’aun yang memelihara dan menerima Nabi Musa waktu itu adalah ayahnya. Yang ini [yang ditenggelamkan] adalah yang sebaya dengan Nabi Musa,” terang Quraish Shihab.

Beberapa sejarawan menyebut bahwa Fir’aun yang mengejar Nabi Musa bernama Merneptah. Sedangkan yang memelihara Nabi Musa adalah ayah dari Merneptah.

Diselamatkan Badannya, Bukan Ruhnya

Fir’aun hingga menuju akhir hayatnya masih terus mengejar Nabi Musa AS sembari tetap memegang teguh kepercayaan dirinya sebagai Tuhan. Namun, terdapat kisah yang menarik di akhir hayat Fir’aun. Di ujung ajalnya, ia menyatakan kepercayaannya kepada Allah SWT.

Quraish Shihab menerangkan, melalui peristiwa itu turunlah firman Tuhan. “Hari ini Kami selamatkan badanmu. Yang ingin kami garisbawahi ‘selamatkan badan’ bukan ‘menyelamatkanmu’ karena selamatkan badanmu agar engkau [Fir’aun] menjadi pembelajaran bagi generasi mendatang” terang Quraish Shihab.

Kisah itu menunjukkan seberapa pedih siksaan yang diterima oleh Fir’aun hingga akhir hayatnya. Akan tetapi, ini juga memunculkan pertanyaan baru: bukankah Tuhan Maha Pemaaf, lantas apa yang membuat-Nya enggan menerima taubat Fir’aun?

Taubat yang Tidak Diterima

Memang benar Tuhan adalah Maha Pengampun, namun bukan berarti kita dapat memohon ampunan dan taubat kapanpun yang kita kehendaki. Terdapat fase di mana taubat kita tidak lagi diterima oleh-Nya, hal ini sekaligus menjelaskan mengapa taubat Fir’aun tidak diterima.

“Nabi bersabda, ‘taubat seseorang itu diterima selama nyawanya belum sampai ke kerongkongannya.’ Ini Fir’aun sudah mau tenggelam, baru dia berkata ini [taubat] karena itu ditolak dengan firman Allah ‘sekarang? Padahal sebelumnya sudah diberi kesempatan,” jelas Quraish Shihab.

Mau tahu lebih banyak tentang kisah-kisah lainnya?

Saksikan Shihab & Shihab edisi Ramadan berikutnya, tayang setiap hari jelang waktu berbuka puasa di Indosiar dan Vidio.com setiap harinya. Shihab & Shihab menemani kamu menantikan waktu berbuka puasa dengan dialog antara Quraish Shihab dan Najwa Shihab membahas kisah-kisah menarik dan berharga dalam Al-Qur’an.

Sampai jumpa menjelang waktu berbuka!

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Mata Najwa (@matanajwa)

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR