Penulis: Bima Nur M.R.
Editor: Soni Triantoro
Luqmanul Hakim, sosok pria berkulit hitam asal Nubia yang kisah hidupnya dikisahkan, dan bahkan namanya diabadikan sebagai nama surah dalam Al-Qur’an.
“Dia dianugerahi Tuhan hikmah. Sehingga, ucapan-ucapan dan nasehat-nasehatnya sangat bermakna,” terang Quraish Shihab pada program Shihab & Shihab episode “Kisah Luqmanul Hakim: Pentingnya Menjaga Lisan dan Hati”.
Sosoknya tidak hanya piawai dalam memberikan nasehat, juga dalam mengamalkan yang dijadikannya nasehat.
“Diriwayatkan bahwa dia suatu ketika mendengar suara ‘maukah engkau dijadikan Tuhan sebagai penguasa yang adil?’, dia menjawab ‘kalau itu perintah Tuhan, saya akan terima. Karena jika itu dari Tuhan pasti dia bantu saya. Tapi, kalau diserahkan pada saya untuk memilih menjadi penguasa atau tidak, maka saya lebih baik tidak menjadi penguasa,’” terang Quraish Shihab.
Hikmah Luqman oleh Tuhan
Jawaban Luqman menunjukkan dirinya dipenuhi kebijaksanaan, tidak heran dirinya turut dianugerahi Tuhan sebuah hikmah.
“Hikmah itu kalau dari segi bahasa sebenarnya terambil dari akar kata yang bermakna ‘menghalangi’. Itu sebabnya hukum menghalangi orang untuk melakukan pelanggaran, hikmah adalah ucapan-ucapan atau sikap yang menghalangi seseorang melakukan pelanggaran atau mengantar seseorang menuju arah yang benar,” terang Quraish Shihab.
Namun, ‘hikmah’ tidak hanya didefinisikan secara tunggal, ada banyak yang turut mendefinisikannya. “Pada akhirnya kita bisa berkata, ‘hikmah’ itu ‘amal ilmiah’ dan ‘ilmu amaliah’. Hikmah itu melakukan sesuatu yang tepat: tepat waktunya; sasarannya; dan arahnya. Jadi semuanya tepat,” pungkas Quraish Shihab.
Mengupayakan Hikmah Tuhan
Secara mendasar, hikmah terbagi menjadi dua jenis. Pertama, anugerah dari Tuhan. Lalu, apa yang kedua?
“Cara yang kedua [adalah] melalui pergaulan dan bacaan. Pergaulan dengan orang-orang yang saleh, atau mungkin bergaul dengan orang kebanyakan namun kita bisa menarik hikmah. Bisa jadi, kita melihat binatang dan kita bisa menarik hikmah. Menarik pelajaran. Karena itu jangan pernah melecehkan seseorang. Sebab, hikmah pun bisa datang dari orang yang kita anggap tidak berbakti pada Tuhan” terang Quraish Shihab.
Quraish Shihab juga menerangkan salah satu hadist Nabi SAW yang menganjurkan kita mengambil hikmah dari wadah apapun.
“Hikmah itu miliknya orang beriman. Kita boleh mengambil hikmah dari orang kafir, bahkan boleh mengambil hikmah dari lidah orang gila. Intinya, jangan pernah mengaitkan hikmah itu sekedar hanya pada sosoknya,” pungkas Quraish Shihab.
Mau tahu lebih banyak tentang kisah-kisah lainnya?
Saksikan Shihab & Shihab edisi Ramadan berikutnya, tayang setiap hari jelang waktu berbuka puasa di Indosiar dan Vidio.com setiap harinya. Shihab & Shihab menemani kamu menantikan waktu berbuka puasa dengan dialog antara Quraish Shihab dan Najwa Shihab membahas kisah-kisah menarik dan berharga dalam Al-Qur’an.
Sampai jumpa menjelang waktu berbuka!
KOMENTAR
Latest Comment