Catatan Redaksi:
Ada beberapa kekeliruan dalam subtitle video, kami meminta maaf atas hal ini. Catatan kami yang sudah diperbaiki adalah sebagai berikut sesuai menit di dalam video.
Kami menganalisis ribuan video dari sumber terbuka termasuk juga kiriman dari para saksi mata. Berdasarkan analisis yang kami lakukan, setidaknya ada 80 proyektil lebih gas air mata yang dilepaskan pada akhir pertandingan Arema melawan Persebaya yang menjadi pemicu banyaknya korban tewas di Stadion Kanjuruhan.
Laporan ini berusaha mengurai secara rinci kronologi Tragedi di Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Tembakan gas air mata pada malam itu tidak sepenuhnya ditujukan untuk mengurai kerumunan massa yang turun ke lapangan. Tudingan bahwa para suporter yang turun mengejar pemain juga tak terbukti berdasarkan analisis visual termasuk para saksi yang kami wawancarai.
Polisi, sejak awal memang sengaja mengarahkan tembakan gas air mata ke arah tribun, tempat di mana para suporter yang tak terlibat turun ke lapangan. Tembakan itu diarahkan dengan membabi buta dan mengerikan kepada para suporter. Imbasnya, mereka berhamburan dan menyelamatkan diri.
Di saat ini lah, ketika semua orang panik menuju bagian luar stadion, terjadi penumpukan massa di pintu keluar yang makin membuat situasi semakin tak terkendali. Hembusan gas air mata yang dilontarkan polisi adalah penyebab dari kegaduhan dan kengerian ini.
Bagaimana semua ini bermula? Siapa yang paling bertanggung jawab atas peristiwa mengerikan ini?
Produser
Video Editor
Grafis
Reporter
Kameraman
Periset
KOMENTAR
Latest Comment